Pada Jumat (24/7/2020) lalu, umat Muslim di Turki baru saja menggelar Salat Jumat perdana di Hagia Sophia.
Euforia dan kebahagian terasa jelas hingga ke segala penjuru. Sebab, situs tersebut diketahui telah diubah menjadi musem sejak 86 tahun silam.
Jalanan di Turki dipenuhi warga yang berjalanan kaki menuju Masjid Hagia Sophia sembari menggemakan takbir.
Lautan manusia terjadi saat khutbah Jumat dibacakan oleh khatib saat itu, Ali Erbas.
Ada yang menarik dari momen kala itu. Ali yang diketahui juga menjabat Kepala Urusan Agama Turki terlihat memegang pegang berwarna perak ketika membacakan khutbah.
Menurut Ali, pedang tradisional itu merupakan tradisi umat Muslim di Turki serta simbol penaklukan.
"Khatib Jumat menyampaikan pesan dengan membawa pedang, tanpa gangguan, selama 481 tahun. Jika Allah mengizinkan, kami akan melanjutkan tradisi ini mulai sekarang," kata Ali seperti dikutip dari Daily Sabah, beberapa hari lalu.
Momen Ali memegang pedang saat berkhutbah juga menjadi sorotan sejumlah kalangan di dalam negeri.
Mantan Juru Bicara Komisi Yudisial Frid Wadjdi. Melalui akun Twitter miliknya, Farid menjelaskan bahwa khutbah dengan membawa pedang telah dimulai sejak berabad-abad lalu.
Tepatnya sejak era Sultan Muhammad al Fatih.
"Khutbah Jumat dgn pedang dimulai oleh Sultan Muhammad al Fatih berabad-abad yg lalu, dihidupkan lagi di AyaSopia
@Dan pedang2 itu di masa Khilafah digunakan tuk futuhat, pembebasan yg tertindas,
Itulah yang harus dilakukan tentara kaum muslimin dgn senjata2 canggih mereka now," tulis Farid.
khutbah Jumat dgn pedang dimulai oleh Sultan Muhammad al Fatih berabad-abad yg lalu, dihidupkan lagi di AyaSopia@Dan pedang2 itu di masa Khilafah digunakan tuk futuhat, pembebasan yg tertindas,
— Farid Wadjdi (@faridwadjdi) July 25, 2020
Itulah yang harus dilakukan tentara kaum muslimin dgn senjata2 canggih mereka now pic.twitter.com/LDiPMyR9kP
Pada unggahan lainnya, Farid juga menjelaskan bahwa pedang merupakan simbol Tuk Futuhat.
"Khutbah Jumat dgn pedang dimulai oleh Sultan Muhammad al Fatih berabad-abad yg lalu, dihidupkan lagi di Aya Sofya.Dan pedang-pedang itu di masa Khilafah digunakan tuk futuhat, pembebasan yg tertindas. Itulah yang harus dilakukan tentara kaum muslimin dgn senjata mereka sekarang," tulisnya.