Sempat Sebut Virus Corona Hoaks, Pria di AS Meninggal usai Pesta dengan Pasien Corona

- Senin, 13 Juli 2020 | 15:05 WIB
Ilustrasi pasien Corona di Kyrgyzstan. (REUTERS/Vladimir Pirogov)
Ilustrasi pasien Corona di Kyrgyzstan. (REUTERS/Vladimir Pirogov)

Seorang pria berusia 30 tahun di Amerika Serikat (AS) dinyatakan meninggal dunia usai menghadiri pesta dengan orang-orang yang terinfeksi virus Corona (COVID-19). Dia melakukan hal tersebut karena ingin membuktikan bahwa virus Corona adalah hoaks.

Pria yang namanya tak disebutkan itu meninggal di Rumah Sakit Methodist di San Antonio, Texas. Sebelum meninggal, ia sempat mengungkapkan penyesalannya kepada perawat rumah sakit.

"Saya pikir saya melakukan kesalahan. Saya pikir ini hanya hoaks, tetapi tidak," kata pria tersebut.

Selain untuk menguji apakah virus tersebut benar-benar ada atau tidak, pesta Corona itu sendiri juga digelar sebagai upaya untuk mendapat kekebalan tubuh. Terkait hal tersebut, dokter pun mengingatkan bahwa aktivitas itu sesat dan berbahaya.

"Berbahaya, tidak bertanggung jawab dan berpotensi mematikan. Menghadiri pesta seperti itu mungkin merupakan jalan menuju kematian dini, jika bukan kelelahan kronis dan tak henti-hentinya, nyeri dada, kesulitan bernapas dan demam setiap hari, jika Anda benar-benar selamat," kata dokter darurat di Rumah Sakit Lenox Hill, New York City, Dr Robert Glatter, dilansir dari Times.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X