Jelang Hari Raya Qurban, Pemuda di Sumsel Sampai Hati Sembelih Neneknya, Dikiranya Kambing

- Selasa, 16 Juni 2020 | 19:17 WIB
Haryadi (kiri), tega menyembelih neneknya sendiri. (Foto: Istimewa)
Haryadi (kiri), tega menyembelih neneknya sendiri. (Foto: Istimewa)

Haryadi, seorang pemuda yang tinggal di Desa Teluk Kemang, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, mengira neneknya kambing.

Dengan sebilah parang yang sering dipakai untuk menebang pisang, pemuda berusia 24 tahun sampai hati menyembelih nenek kandungnya, MA (70), Senin sore (15/6/2020) sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah menggelepar sebentar, neneknya meninggal dunia.

Apa yang diperbuat Haryadi di dapur terdengar oleh ibunya, Murni, yang ketika itu berada di ruang tengah, masih melamoti jari-jarinya usai makan.

"Ada apo, Nak? " tanya ibunya dalam logat daerah Palembang.

"Ado kambing masuk, Mak, mau makan pisang," jawab Haryadi, menyingkap tirai yang memisahkan dapur rumah mereka dengan ruangan tengah, tempat mereka makan bersama sejenak lalu. Di sudut dapur rumah mereka kebetulan ada setandan pisang yang masih diperam.

Akan tetapi, Murni tak memercayai ucapan Haryadi, sebab dilihatnya tangan anaknya itu berlumuran darah sembari masih memegang parang. 

Cepat-cepat Murni bangkit dari duduknya dan pergi ke dapur dan betapa terkejutnya dia saat mendapati MA (70), ibunya, tergeletak di lantai dalam keadaan mengenaskan. Dia menjerit histeris meminta pertolongan tetangganya, yang sesaat kemudian berlari-lari menghampiri.

-
MA (70), nenek yang disembelih cucunya saat disemayamkan. (Foto: Istimewa)

Melihat banyak warga datang ke rumahnya, Haryadi, yang biasa dipanggil Adi, buru-buru melarikan diri. Namun tak lama kemudian, dia ditangkap oleh anggota Polsek Sungai Lilin.

"Sesaat setelah kejadian, warga menghubungi pihak kepolisian yang ada di pos polisi pasar yang kemudian dibantu warga mengamankan pelaku yang belum jauh dari TKP tanpa perlawanan," kata Kapolsek Sungai Lilin AKP Hernando.

Menurut pengakuannya setelah ditangkap, Haryadi ternyata kesal terhadap neneknya karena menegurnya saat mereka makan bersama. Neneknya cuma menasihatinya supaya dia tidak bicara sendiri seperti orang gila.

Dari hasil pemeriksaan sementara, Haryadi yang sering mengenakan peci, diduga mengidap gangguan kejiwaan hingga mengira neneknya kambing. Apalagi, tak lama lagi, atau 31 Juli, adalah Hari Raya Idul Adha, atau Hari Raya Qurban.

"Kejiwaan pelaku masih akan diperiksa di RS Jiwa Ernaldi Bahar, Palembang," tukas Hernando.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X