Belakangan ini, nama Habib Rizieq Shihab kembali jadi perbincangan luas. Setelah pulang dari Arab Saudi, Habib Rizieq langsung disambut para pendukungnya di tanah air.
Kepulangan Habib Rizieq bahkan diwarnai berbagai hal yang kemudian turut jadi heboh. Di antaranya video selebritis sensual Nikita Mirzani yang menyebut 'Habib tukang obat'.
Drama pro dan kontra terhadap kepulangan pemimpin besar Front Pembela Islam (FPI) ini berlanjut ke sorotan tentang hajatan yang digelarnya pada masa pandemi.
Habib Rizieq diketahui menikahkan putrinya pada Minggu (15/11/2020). Namun setelah itu, dia didenda Rp 50 juta karena dianggap melanggar protokol kesehatan.
Baru-baru ini, ustaz kondang Abdul Somad (UAS) membocorkan pandangannya terhadap sosok Habib Rizieq saat diwawancarai oleh jurnalis senior Karni Ilyas.
Video wawancara ini kemudian diunggah ke kanal YouTube Karni Ilyas Club, Minggu (15/11/2020).
UAS mengungkapkan faktor yang membuat sosok Habib Rizieq mampu memiliki banyak pendukung setia selama ini.
Menurutnya, rasa itu timbul karena kerinduan orang terhadap sosok yang dianggap mampu menjadi tumpuan harapannya.
"Kita mengajarkan di sekolah-sekolah, dari mulai MDA sampai uiniversitas Islam kita mengajarkan tentang integritas, kejujuran, keadilan, tentang bagaimana bersikap terhadap penguasa. Tapi kemudian santri-santri itu, dalam tanda kutip bisa melihat hypocrite, tidak seusai antara yang dibaca di Kitab Kuning, tidak sesuai dengan yang dia dengar dari ceramah, tidak sesuai dengan kenyataan," kata UAS.
"Maka dia menggantungkan suatu harapan, sosok yang dia rindukan, dan itu terjawab pada diri Habib Rizieq Shihab," sambungnya.
Menurut UAS, Habib Rizieq dinilai sekelompok orang sebagai sosok yang mampu mewujudkan harapannya. Oleh karena itu, kata UAS, wajar bila lautan manusia terjadi saat penyambutan Habib Rizieq.
"Jadi sebab itu kalau orang bertanya apa rahasia di balik manusia bisa menyambut beliau sedemikian ramai. Ada yang mengatakan tiga juta di airport itu. Apa di balik itu semua? Kalau bagi saya simple saja, orang sedang mencari sosok. Kemana dia menggantungkan harapan. Ketika dia lihat sosok itu, hatinya sudah terpaut, kalau sudah cinta apapun akan dia lakukan," kata UAS.
UAS pun menceritakan pengalamannya melihat seorang ibu yang rela berjalan kaki dari jauh sembari menggendong anaknya demi melihat Habib Rizieq di Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariat, Megamendung, Bogor.
"Apa yang mereka cari? Tidak ada pembagian sembako. Tidak ada makanan, tidak ada apapun, bahkan mungkin mereka tidak lihat Habib Rizieq. Tapi mereka merasakan kepuasan batin. Simbol, ikon. Sebagaimana cintanya anak muda kepada penyanyi RnB atau K-Pop, begitu jugalah umat yang haus, rindu," kata UAS.
