Menkeu Paparkan Hasil Nyata yang Produktif dari Defisit APBN 2020

- Senin, 19 Oktober 2020 | 18:03 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Photo/Dok. Kemenkeu)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Photo/Dok. Kemenkeu)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pelebaran defisit pada tahun 2020, yakni 6,34 persen atau Rp1.039,2 triliun dan hingga September 2020 terealisasi 4,16 persen atau Rp682,1 triliun yang telah diikuti hasil nyata kinerja APBN yang produktif.

“Belanja pemerintah ini bagaimana output yang dicapai, meskipun dalam suasana COVID-19 namun pemerintah tetap fokus kepada berbagai hal dalam menjaga momentum pemulihan dan membangun pondasi Indonesia,” kata Sri Mulyani, dilansir dari Antara, Senin (19/10/2020).

Di samping itu, ia juga menyebutkan bahwa belanja negara hingga 31 September 2020 tumbuh 15,5 persen (yoy) yaitu sebesar Rp1.841,1 triliun tidak hanya untuk penanganan pandemi, tetapi juga difokuskan untuk pembangunan Indonesia.

Kemudian, realisasi belanja sebesar 67,2 persen dari target perubahan APBN dalam Perpres 72/2020 yaitu Rp2.739,2 triliun tersebut ditujukan bagi infrastruktur, bansos, pendidikan, kesehatan, serta subsidi.

Dari perincian yang disampaikannya, setidaknya untuk infrastruktur telah terealisasi seperti jalan baru sepanjang 137,21 kilometer, jembatan 3.777,6 meter, 45 bendungan dengan rata-rata telah mencapai 48,57 persen, rel kereta 113,1 km2sp, dan pelabuhan di lima lokasi.

Lebih lanjut, untuk bantuan sosial meliputi penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Kartu Sembako 19,4 juta KPM, bantuan sembako Jabodetabek 1,9 juta KPM, bansos tunai non-Jabodetabek 9,2 juta KPM, dan bantuan tunai peserta sembako non-PKH 9 juta KPM.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X