Tak Segan Bunuh Demonstran, Militer Myanmar Malah Takut Pakaian Dalam Perempuan

- Minggu, 7 Maret 2021 | 10:40 WIB
Polisi dan tentara Myanmar enggan melewati jalanan penuh pakaian dalam (Reuters)
Polisi dan tentara Myanmar enggan melewati jalanan penuh pakaian dalam (Reuters)

Warga Myanmar yang tengah menggelar demo besar-besaran menentang kudeta militer. Di bawah todongan senjata, warga memang tidak berdaya.

Karena itulah, mereka punya cara baru untuk melawan, yaitu dengan menjemur pakaian dalam perempuan di jalanan secara melintang.

Rupanya, di Myanmar ada kepercayaan tradisional bahwa pakaian dalam perempuan dapat menghilangkan tenaga laki-laki.

Dilansir The Star, pakaian dalam (longyi) perempuan bisa menguras tenaga laki-laki yang disebut "hpone".

“Jika mereka berada di bawah longyi, itu berarti hpone mereka bisa hancur,” kata aktivis Thinzar Shunlei Yi.

Para militer juga ternyata mempercayai hal ini. Alhasil, militer ogah mendekati pakaian dalam perempuan yang dijemur tersebut. Mereka terpaksa mencari cara untuk menurunkan pakaian dalam tersebut.

“Ketika masyarakat menggantung longyi di tali, polisi dan tentara tidak bisa turun ke jalan. Mereka tidak bisa menyeberanginya dan harus menurunkannya,” kata Thinzar.

Dalam beberapa foto yang dibagikan di Facebook, tampak jalanan Myanmar dipenuhi dengan pakaian dan celana dalam wanita. Ada juga yang menggabungkannya dengan wajah Jenderal Min Aung Hlaing sebagai bentuk penghinaan.

Demonstrasi di Myanmar kini berubah menjadi unjuk rasa berdarah. Lebih dari 50 orang tewas diterjang peluru militer dan puluhan lainnya luka terkena tembakan.

Salah satu yang menyita perhatian adalah Kyal Sin alias Angel yang tewas karena ditembak di bagian kepala.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X