Ketum PBNU Minta Dosen Agama Tak Sering Ajarkan Syariah & Aqidah, Bikin Mahasiswa Radikal

- Selasa, 6 April 2021 | 10:41 WIB
Ketua Umum Nahdatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj (Antara/Reno Esnir)
Ketua Umum Nahdatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj (Antara/Reno Esnir)

Ketua PBNU, Said Aqil Siroj meminta dosen agama yang mengajar di universitas bagian fakultas umum, tidak perlu mengajarkan terlalu banyak soal Aqidah dan Syariah. Menurutnya, hal ini malah berpotensi meningkatkan radikalisme.

"Bagi dosen agama yang mengajar agama di bukan fakultas agama, tidak usah banyak-banyak bincang akidah dan syariah. Cukup dua kali pertemuan. Rukun iman dan islam," ujar Said Aqil, dilansir Selasa (6/4/2021).

Untuk jurusan-jurusan yang spesifik, Said Aqil tak mempermasalahkannya. Namun, untuk fakultas umum tidak perlu diperdalam seputar aqidah dan syariah.

"Kecuali ushuluddin, kecuali fiqih atau tafsir hadis. Itu terserah, itu harus mendalam. Tapi kalau dosen yang mengajar di fakultas yang umum, Teknik, hukum misalkan enggak usah banyak-banyak tentang aqidah dan syariah, cukup dua kali," tambahnya.

Said Aqil khawatir jika dosen agama di fakultas umum lebih banyak berbicara seputar aqidah dan syariah, maka mahasiswa hanya mengenal surga-neraka dan kafir.

"Kalau ini diperbanyak, nanti isinya, surga-neraka, Islam, kafir, lurus, benar, sesat. Terus-terusan bicara itu radikal jadinya," ucap dia. 

Said Aqil meminta dosen lebih aktif mengembalikan masa kejayaan peradaban Islam, tidak melulu berbicara soal aqidah. Dulunya, peradaban Islam jauh lebih maju dari Eropa dan China.

"Waktu itu Eropa masih tidur, China masih tradisional. Islam sudah maju luar biasa. Bagaimana para ulama para pemikir para teknokrat sudah mencapai kemajuan teknologi yang luar biasa," tuturnya.

Dia juga mendorong para dosen memperluas pengetahuan di luar bidang keagamaan dan terus berinovasi, bukan hanya sekadar mengajar.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X