Kasus DBD di Mataram Sebabkan Dua Orang Meninggal Dunia

- Kamis, 25 Juni 2020 | 17:13 WIB
Kegiatan fogging di Kelurahan Dasan Agung, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah. (Foto: ANTARA/Nirkomala)
Kegiatan fogging di Kelurahan Dasan Agung, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di kota itu terus meningkat. Saat ini, kasus DBD di Mataram mencapai 644 orang dan dua diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr H Usman Hadi.

"Sebanyak 644 kasus DBD tersebut adalah angka kumulasi sejak Januari 2020 sampai hari ini, dan itu khusus untuk mereka dinyatakan positif DBD berdasarkan hasil uji labolatorium. Angka itu, tidak termasuk yang suspek dan menyerupai," kata Hadi, Kamis (25/6/2020).

Namun, meski angka kematian tahun ini mencapai 2 orang, kata Hadi, Mataram belum menjadi daerah dengan kasus luar biasa (KLB).

Menurut Usman, tingginya kasus DBD tersebut, salah satunya dipicu karena kegiatan sosialisasi terhadap pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemantauan jentik nyamuk oleh para kader tidak dapat dilaksanakan.

"Selama lockdown pandemi COVID-19, sebagian besar kader tidak berani keluar rumah," ujar Hadi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X