Kisah Ahmad Safri, Pria 3 Anak Menderita Tumor Ganas Sejak SMP, 5 Kali Operasi Sampai Buta

- Selasa, 23 Juni 2020 | 23:09 WIB
Safri (35), pria tiga anak menderita tumor ganas sejak SMP dan sudah lima kali operasi. (Foto: Istimewa)
Safri (35), pria tiga anak menderita tumor ganas sejak SMP dan sudah lima kali operasi. (Foto: Istimewa)

Kisah hidup Ahmad Safri, 35 tahun, warga Desa Tanjung Morawa B, Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang, Sumatera Utara, seolah mengingatkan kita untuk mensyukuri nikmat Tuhan yang tak tepermanai: kesehatan.

Safri, demikian ia biasa dipanggil, mengidap tumor ganas di wajahnya sejak masih duduk di bangku SMP. Mirisnya, ayah tiga anak itu sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh harian lepas, yang penghasilannya belum tentu cukup untuk sekadar memberi makan anak-anaknya.

Di rumah gubuk tempat ia tinggal, Safri tampak sulit untuk berbicara saat ditanyai. Bibirnya merot pascaoperasi yang kelima kalinya pada Desember 2019 lalu. Hanya melihat wajahnya saja, siapapun yang hatinya masih berfungsi dengan baik pastilah akan jatuh kasihan, jika bukan menangis.

Siti Aisyah, kakak Safri, mengatakan bahwa adiknya telah kehilangan sebelah matanya akibat tumor ganas tersebut.

"Itu matanya yang sebelah sudah buta. Sedihnya tumornya itu kemungkinan masih bisa tumbuh," ujarnya kepada Indozone, Selasa malam (23/6/2020).

-
Safri sebelum operasi yang kelima. (Foto: Istimewa)

Perempuan yang sehari-hari disapa Putu menceritakan, derita yang dialami Safri pada akhirnya juga dirasakan oleh seluruh anggota keluarganya. Sampai-sampai, ibu mereka meninggal dunia pada Maret 2019 lalu ketika mendengar Safri koma dan harus dioperasi.

"Waktu itu mamak kami meninggal pas dikabari biniknya (istri Safri) kalau dia (Safri) koma, gak sadarkan diri. Sedikit banyak mamak kami meninggal karena mikirin dia, gak sembuh-sembuh," katanya.

Dalam tahun-tahun belakangan, karena tumornya makin mengganas, Putu terpaksa menghidupi anak-anak Safri karena adiknya itu bolak-balik berurusan rumah sakit.

Beban mereka memang terbantu oleh uluran tangan sejumlah orang yang peduli, yang membantu membiayai operasi Safri ketika dirawat di RSUP Adam Malik. Namun, itu tidak berarti mengakhiri nestapa Safri dan saudaranya karena ia masih harus menjalani perawatan dan membeli obat yang harganya tidak murah.

"Pak Gubernur, Pak Edy (Rahmayadi) waktu itu membantu kami. Diajaknya orang-orang yang punya duit untuk membantu. Tapi, ya, gitulah. Kan masih harus beli obatnya lagi. Obatnya pun bukannya murah. Kami ini orang susah," kata Putu.

-
Safri (35), pria tiga anak menderita tumor ganas sejak SMP dan sudah lima kali operasi. (Foto: Istimewa)

Putu sendiri memiliki empat anak. Ditambah tiga anak Safri dan dua anak dari kakaknya, setidaknya dia harus menghidupi sepuluh anak.

"Saya kerja ngisi karung penuh, borongan dibayar 400 perak (Rp 400) satu karung. 100 karung baru dapat 40 ribu. Itulah kerjaan awak (saya)," ujarnya, tanpa menyebut secara spesifik apa pekerjaannya. 

-
Safri (35), pria tiga anak menderita tumor ganas sejak SMP dan sudah lima kali operasi. (Foto: Istimewa)

Dengan kondisi keluarga seperti itu, Putu tak berharap apa-apa, kecuali kesembuhan bagi adiknya.

"Dia bisa sembuh saja saya sudah bersyukur. Kalau dia bisa sembuh, saya kan bisa kerja lebih maksimal," tukasnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X