Situs wedding Organizer (WO) Aisha Wedding sudah tidak bisa diakses pasca dilaporkan ke Bareskrim Polri maupun Polda Metro Jaya. Meski situs tersebut sudah hilang, polisi menyebut jejak digital dari situs tersebut tidak akan hilang begitu saja meski dihapus.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. Kombes Yusri menegaskan jejak digital akan selalu ada.
"Meski situsnya sudah dihapus tapi jejak digital tidak pernah hilang," kata Kombes Yusri saat dihubungi, Minggu (14/2/2021).
Baca Juga: Akibat Gempa Jepang: Lebih dari 100 Orang Terluka dan Operasional Kereta Terhenti
Kombes Yusri mengatakan pihaknya tidak memiliki kendala dalam mengecek jejak digital dari situs tersebut. Sebab, meski situs tersebut sudah dihapus, jejak digital dari situs tersebut tidak ikut terhapus.
"Jejak digital tidak pernah hilang sampai kapanpun," beber Yusri.
Sekedar informasi, Polda Metro Jaya menerima laporan polisi dari seorang wanita bernama Disna Riantina. Dia melaporkan Aisha Wedding karena menawarkan jasa menikah diusia 12 tahun dan poligami.
Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indomesia (KPAI) lebih dulu melaporkan situs tersebut namun laporannya dilaporkan ke Bareskrim Polri. Mabes Polri sendiri menegaskan pihaknya akan mengusut kasus tersebut.
"Masalah wedding organizer yang sekarang telah dilaporkan oleh KPAI ke Bareskrim Polri, tentunya Bareskrim Polri akan mendalami permasalahan ini untuk kita sama-sama bagaimana masalah-masalah yang muncul di masyarakat ini bisa diselesaikan secara tuntas," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono sebelumnya.
