Sebanyak 59 anak di Pontianak ditemukan 'Open BO' atau menerima jasa layanan seks untuk tahun baru nanti. Istilah Open BO sendiri biasanya digunakan dalam prostitusi online saat mencari pelanggan.
Temuan ini membuat Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar kembali mengingatkan agar para orangtua selalu mengawasi anaknya.
"Setelah kami amankan 28 orang kemarin, handphone mereka itu disita. Dari situ terungkaplah, bahwa pada malam Tahun Baru nanti, akan ada sekitar 59 anak yang akan 'Open BO'," kata ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati, Selasa (15/12/2020).
"Untuk itu, kami minta para orang tua, dan orang dewasa lainnya, untuk benar-benar menjaga anak-anak di sekitar kita, agar tidak terjerumus ke prostitusi online yang sedang marak ini," lanjut Eka.
Gadis-gadis yang masih di bawah umur itu bahkan telah menyiapkan hotel. Mereka mematok harga Rp150 ribu per sekali kencan. Sebelumnya, mereka mematok harga Rp300 ribu untuk per sekali kencan. Namun, kini banting harga.
Untuk menghalangi kegiatan tak senonoh tersebut, Eka mengerahkan pihaknya untuk gencar merazia tempat-tempat penginapan seperti hotel, kos-kosan hingga penginapan di pinggiran.
Penginapan yang ketahuan mengizinkan menerima anak-anak di bawah umur pada malam tahun baru, maka KPPAD akan meminta Pemkot Pontianak untuk mencabut izin tempat penginapan tersebut.
"Apabila ada anak di bawah umur beda di area hotel maka kami akan mengusulkan pencabutan izin pihak hotel tersebut daripada mencoreng dan menghancurkan generasi muda," kata Eka.
