Soal Banjir Bandang di Lebak, BPBD Pastikan Tidak Ada Warga Kelaparan

- Kamis, 16 Januari 2020 | 12:24 WIB
Sejumlah warga menyeberangi Sungai Ciberang dengan perahu karet di Kampung Susukan, Sajira, Lebak, Banten, Senin (13/1/2020), karena jembatan penyeberangan jembatan putus diterjang banjir bandang pada Rabu (1/1). (ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki)
Sejumlah warga menyeberangi Sungai Ciberang dengan perahu karet di Kampung Susukan, Sajira, Lebak, Banten, Senin (13/1/2020), karena jembatan penyeberangan jembatan putus diterjang banjir bandang pada Rabu (1/1). (ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mengajak masyarakat bergotong royong dan bahu membahu untuk menyalurkan bantuan korban banjir bandang dan longsor, agar kehidupan warga yang terdampak bencana alam kembali normal.

"Kami mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat dengan menyalurkan bantuan logistik itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Kamis (16/1/2020)

Penanganan bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak relatif baik, karena partisipasi masyarakat melalui gotong royong dapat membantu menyalurkan kebutuhan logistik kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor.

Mereka menyalurkan bantuan logistik berupa beras, aneka makanan, minyak, minuman, peralatan mandi, selimut, pakaian dan lainnya.

Penyaluran bantuan itu dibagikan ke posko pengungsian juga langsung kepada masyarakat yang terkena musibah bencana alam di Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Cimarga, Curugbitung dan Maja.

"Kami merasa terbantu begitu besar kepedulian masyarakat dengan kebersamaan dan kegotongroyongan untuk membantu para korban bencana alam agar terpenuhi kebutuhan makan sehari-hari," katanya menjelaskan.

Menurut dia, bencana banjir bandang dan longsor awal tahun 2020 cukup besar karena menelan korban jiwa sebanyak sembilan orang meninggal dunia, dua orang hilang, satu luka berat serta 66 luka ringan.

Selain itu juga menghanyutkan 1.649 rumah, 1.110 rumah rusak berat, 230 rumah rusak sedang, dan 309 rumah rusak ringan. Banjir juga menyebabkan kerusakan tiga kantor desa, satu kantor kecamatan, lima jaringan irigasi, 27 jembatan, 890,5 hektare sawah, 7,5 hektare lahan hortikultura, dan 10,3 hektare lahan perikanan.

"Kami berharap penanganan bencana alam itu dilakukan semangat gotong royong dan bahu membahu untuk mensejahterakan mereka yang terkena musibah," tandasnya.

 

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X