Pemerintah Libatkan Dunia Pendidikan Untuk Tumbuhkan Kesadaran Pajak

- Senin, 25 November 2019 | 13:19 WIB
Sejumlah guru berswafoto setelah mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional (ANTARA/Raisan Al Farisi/foc)
Sejumlah guru berswafoto setelah mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional (ANTARA/Raisan Al Farisi/foc)

Pemerintah melibatkan dunia pendidikan untuk mendorong kesadaran dan tingkat partisipasi masyarakat dalam membayar pajak untuk pembangunan. 

Melalui program yang bertajuk 'Pajak Bertutur', pemerintah dalam hal ini, Ditjen Pajak ikut melibatkan para guru dan akademisi untuk memberikan pemahaman bagi pelajar, mulai dari SD, SMP, SMA hingga tingkat Mahasiswa tentang pentingnya pajak untuk menunjang kehidupan berbangsa dan bernegara. 

"Esensinya menceritakan perlunya pajak untuk pembangunan negara oleh teman-temen yang bukan orang pajak semata. Jadi seperti ada dari STIAMI dan kita minta tolong kerjasama, cerita pentingnya pajak untuk pembangunan nasional dari SD, SMA sma hingga Perguruan Tinggi dengan bahasa mereka," ujar Dirjen Pajak Suryo Utomo di Jakarta, Senin (25/11). 

Suryo berharap, melalui literasi perpajakan sejak dini, mampu dibangun kesadaran masyarakat yang lebih tinggi lagi soal pajak. Menurutnya, pemahaman pajak di tingkat akademik sangat baik, hal ini untuk membangun karakter para pelajar agar benar-benar paham tentang pajak dan esensinya untuk kehidupan bernegara. 

"Minimal bisa meningkatkan kesadaran di awal, paham maksud dan makna sebagai warga negara yang sudah dipikirkan oleh negara, tentang konsekuensi membantu negara dengan pajak. Padahal, pajak itu kan digunakan untuk melindungi warga negara, memberi kesehatan, pendidikan layak dan tugas negara lainnya yang harus dilakukan untuk masyarakat," tuturnya. 

Suryo pun mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya bagi 237 guru yang terlibat dalam program 'pajak Bertutur' tersebut. Dirinya berharap, hal ini bisa membawa kemajuan bagi bangsa dan negara, utamanya melalui kesadaran pajak yang sudah dibina sejak di dunia pendidikan. 

"Banyak cerita dari guru, salah satunya arti pajak terhadap pembangunan negara. Itu kita titipkan kepada guru, sehingga sehingga minimal WP (wajib pajak) pernah mendengar soal pajak. Walau belum detail urgensi pajak, namun kebutuhan pajak untuk negara dan itu kami inginkan dari DJP, karena tangan kita belum tentu sampai ke sana," pungkasnya. 

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X