Banyak Masalah, Startup Digital di Indonesia Terus Tambah  

- Selasa, 8 Oktober 2019 | 15:26 WIB
Pengunjung memadati Tech in Asia Conference. (dok.indozone.id/alwan))
Pengunjung memadati Tech in Asia Conference. (dok.indozone.id/alwan))

Indonesia sangat berpeluang menghasilkan berbagai startup digital lokal yang bisa merajai dalam negeri ataupun regional ASEAN atau Asia. Hal ini, akibat kondisi dalam negeri  yang masih memiliki banyak masalah karena luasnya wilayah serta kondisi ekonomi.

Berdasarkan laporan terbaru e-Conomy SEA 2019 yang disusun oleh Google, Temasek dan Bain & Company, Indonesia memimpin pasar ekonomi internet di Asia Tenggara (ASEAN) dengan raihan jumlah transaksi diprediksi mencapai US$40 miliar di 2019 ini atau tumbuh lebih dari lima kali lipat dari US$8 miliar di 2015, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 49 persen.

Pendiri East Venture Willson Cuaca menegaskan, banyak startup di Indonesia, masih terbuka lebar untuk mendapatkan pendanaan. Hal ini, karena kontribusi digital ekonomi ke produk domestik bruto di Indonesia, masih 1,5 persen sedangkan di negara berkembang sudah 6 sampai 10 persen. 

"Pertumbuhan ini didukung, stabilitas ekonomi, regulasi  yang dikurangi, serta kompetisi yang banyak masuk dan membuat kuenya besar," ujarnya saat Tech In Asia Conference, Selasa (8/10).

Ia meyakini, misalnya, perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan, bisa membuka berbagai startup, apps baru, serta teknologi lainnya, seperti transportasi. 

"Kita tidak akan berubah dari 10 tahun ini, ada banyak peluang masuk, termasuk pada konsumsi." 

-
Salah satu konferensi yang digelar di Tech in Asia Conference. (dok.Indozone/Alwan)

Hal senada diungkapkan CEO Bukalapak Achmad Zaky, yang optimis justru kesempatan untuk membuat startup digital di Indonesia masih berpeluang besar, mengingat tantangan dan problem yang ada di Indonesia.

"Banyak masalah, saya melihatnya justru menghasilkan peluang bagi pelaku startup," ujar. 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X