Unjuk Rasa Berakhir Rusuh, Presiden Chile Umumkan Keadaan Darurat

- Sabtu, 19 Oktober 2019 | 18:13 WIB
photo/REUTERS/Carlos Vera
photo/REUTERS/Carlos Vera

Presiden Chile mengumumkan keadaan darurat di ibu kota Santiago menyusul kerusuhan ketika aksi-aksi demo atas kenaikan harga tiket kereta bawah tanah.

Pada aksi demo yang terjadi pada Jumat (18/10) waktu setempat,polisi antihutu-hara mengamankan para demonstran di sejumlah bagian Santiago.

Semua sistem jaringan kereta bawah tanah pun ditutup setelah serangna yang terjadi di sejumlah stasiun di ibu kota Chile itu. Karena penutupan ini, sejumlah warga Santiago pun harus berjalan kaki pulang ke rumah mereka.

Bus dibakar dan stasiun dirusak

-
REUTERS/Carlos Vera

Diketahui, kerusahan ini menyebabkan sekitar 16 bus yang dibakar oleh massa dan 12 stasiun kereta hancur.

Atas kejadian ini, Presiden Sebastian Pinera mengumumkan keadaan darurat dan menunjuk Mayor Jenderal Javier Iturriaga del Campo sebagai kepala pertahanan nasional pada Sabtu (19/10) dini hari waktu setempat.

"Tujuan dari keadaan darurat ini adalah sangat simpel tapi sangat mendalam: untuk memastikan ketertiban umum dan kedamaian bagi penduduk Santiago," kata Pinera dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (19/10/2019).

Hal ini pun akan berlangsung selama 15 hari dan membatasi kebebasan bergerak dan berkumpul. Jenderal Iturriaga menjelaskan militer akan berpatroli di tempat-tempat bermasalah di Santiago yang berpenduduk sekitar 7 juta jiwa.

Diketahui, kerusuhan ini diawali dari aksi-aksi demo yang dilakukan sebagian besar pelajar dan mahasiswa, yang memprotes kenaikan harga tiket kereta, yang meningkat dari 800 peso menjadi 830 peso untuk jam sibuk. Kenaikan harga tersebut dipicu oleh meningkatnya harga minyak dan juga berdampak melemahnya nilai tukar peso.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X