Begawan Ekonomi JB Sumarlin Wafat, Kemenkeu Berduka

- Kamis, 6 Februari 2020 | 18:08 WIB
Menteri Keuangan J.B. Sumarlin memberikan keterangannya dalam rapat kerja bersama komisi APBN DPR sehubungan dengan penyusunan RAPBN tahun anggaran 1991-92 di Jakarta, Senin (8/10/1990). (Foto ANTARA/ARSIP/PF06/ss/pd/93/wsj)
Menteri Keuangan J.B. Sumarlin memberikan keterangannya dalam rapat kerja bersama komisi APBN DPR sehubungan dengan penyusunan RAPBN tahun anggaran 1991-92 di Jakarta, Senin (8/10/1990). (Foto ANTARA/ARSIP/PF06/ss/pd/93/wsj)

Menteri Keuangan RI pada Kabinet Pembangunan V di masa Orde Baru (1988-1993), Prof. Dr. JB Sumarlin, dikabarkan wafat pada Kamis (6/2/2020) sekitar pukul 14:15 WIB di RS Carolus, Jakarta. 

Kabar wafatnya JB Sumarlin tersebut pertama kali muncul melalui unggahan di sosial media Facebook pada akun Sylvia W Sumarlin, yang tak lain adalah putri dari almarhum JB Sumarlin. 

Keluarga besar Kementerian Keuangan (Kemenkeu), melalui Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Nufransa Wira Sakti menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya JB Sumarlin. 

"Dengan rasa duka yang mendalam, keluarga besar Kementerian Keuangan Republik Indonesia menyampaikan bahwa Johannes Baptista Sumarlin, Menteri Keuangan Kabinet Pembangunan V, telah berpulang pada hari ini Kamis, 6 Februari 2020, sekitar pukul 14.00 WIB. JB Sumarlin, begitu beliau akrab dipanggil, menutup mata pada usia 87 tahun di RS Carolus, Jakarta Pusat," ujar Nufransa dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/2/2020). 

Menurut Nufransa, salah satu hal yang tak luput dari ingatan Keluarga Besar Kemenkeu adalah tentang komitmen dan loyalitas JB Sumarlin kepada Indonesia. 

"Beliau tidak segan-segan terjun langsung membela Tanah Air sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia. Beliau pun mengalami langsung bergerilya sebagai anggota Palang Merah Indonesia di masa revolusi fisik," tuturnya. 

-
Menteri Keuangan JB Sumarlin memberikan penjelasan di hadapan anggota Komisi VII DPR saat berlangsung Raker di gedung MPR, Jakarta, Selasa (2/2/1993). (Foto ANTARA/ARSIP/PF06/ss/pd/93/wsj)

 

Selama mengabdi sebagai bendahara negara, lanjut Nufransa, JB Sumarlin melakukan sejumlah terobosan untuk mengatasi tantangan dan permasalahan ekonomi Indonesia. Gebrakan Sumarlin yang pertama berupa pengetatan moneter. Hal ini kemudian berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi, bahkan melebihi target di tahun 1988. Sementara itu, gebrakan Sumarlin kedua adalah di tahun 1992, yaitu mampu menurunkan laju inflasi. 

"Atas torehan prestasinya, beliau meraih penghargaan Menteri Keuangan terbaik tahun 1989 oleh Euromoney dan tahun 1990 oleh majalah Asia. Beliau juga adalah pemegang anugerah Bintang Mahaputra Adiprana III dari Presiden Soeharto di tahun 1973, serta Bintang Grootkruis in de Orde van Leopold II dari pemerintah Belgia tahun 1975," kenang Nufransa. 

Sementara itu, hingga penghujung usianya, Nufransa menyebut JB Sumarlin masih aktif menyumbangkan pemikiran terhadap ekonomi Indonesia. JB Sumarlin meyakini bahwa nilai-nilai dan kearifan Indonesia perlu diterapkan secara langsung pada sistem ekonomi kita, serta bahwa sektor-sektor strategis perlu dikuasai negara untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemamkmuran rakyat.

"Beliau adalah begawan ekonomi dan pejuang bangsa yang telah memberi terang pada masa-masa sulit Indonesia. Jasanya akan selalu dikenang, dan baktinya akan menjadi inspirasi seluruh bangsa. Sebagai penjaga keuangan negara, kami akan meneruskan fondasi yang telah dibangun beliau bersama para pendahulu, untuk membangun pilar-pilar pelayanan kepada rakyat," tutur Nufransa. 

"Selamat jalan Pak JB Sumarlin, selamat beristirahat dengan tenang di rumah-Nya," imbuh Nufransa. 

Jenazah JB Sumarlin rencananya akan disemayamkan di rumah duka MRCC Siloam Semanggi, lantai 36 - pada pukul 18:00 WIB. Sementara untuk pemakamannya, direncanakan di pemakaman San Diego Hills pada Senin (10/2/2020) mendatang. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X