Kalau kamu melihat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Monas yang menyeberang ke Kementerian Pariwisata tampak mengkhawatirkan, sedikit berbeda dengan JPO di depan hotel Sari Pan Pacific. JPO ini rupanya dibangun permanen alias dicor bukan hanya menggunakan baja kontruksi seperti di Monas.
Dari anak tangganya saja, JPO yang dicat dengan warna kuning ini ujungnya dilengkapi besi. Bahkan, atap JPO ini tak terlihat ada kerusakan. Jika kamu berpapasan dengan orang yang berlari pun tak terasa ada goyangan atau getaran di atas JPO.
Tapi rupanya JPO tersebut, menurut Koalisi Pejalan Kaki (KPK) masuk ke dalam list untuk dibongkar. Setidaknya, Ketua Koaliasi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus menyebutkan ada 3 lokasi JPO yang direkomendasikan dibongkar, yakni di depan Stasiun Gambir, di depan Monas dan di depan Hotel Sari Pan Pacific.
Menurut Alfred, jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendahulukan kepentingan pejalan kaki, maka JPO tak harus ada.
"Kalau JPO yang dibenerin, namanya memanjaan pengendara dengan asumsi pejalan kaki menghambat jadi dibuatlah JPO," ujarnya saat dihubungi Indozone, Kamis (8/11).
Ia juga bercerita bahwa sebelumnya, gedung Sarinah dengan Jakarta Theater pernah terhubung dengan jembatan penyeberangan yang melintas di Jalan Wahid Hasyim. Namun akhirnya dibongkar karena dianggap menggangu keindahan kota.
"Dulu banget, Sarinah sama Jakarta Theater itu ada JPO lho, zaman dulu banget. Tapi karena dinilai merusak estetika kota jadi dibongkar," pungkasnya. (NS)
