Marak Pembajakan Buku, Kwikku Dianggap Jadi Solusi

- Jumat, 24 April 2020 | 17:09 WIB
Ilustrasi buku. (Pexels/Caio)
Ilustrasi buku. (Pexels/Caio)

Maraknya pembajakan buku atau novel menjadi tantangan tersendiri untuk para perusahaan penerbit. Hadirnya platform legal Kwikku untuk memudahkan akses pembaca pada sebuah karya tulisan pun dinilai bisa mengurangi pembajakan.

Hal ini diungkapkan oleh Manajer Redaksi Noura Publishing, Suhindrati Shinta dalam peluncuran Kwikku pada Kamis (23/4/2020). Ia mengatakan dengan adanya platform yang menyediakan pilihan konten berbayar, bisa menjadi daya tarik bagi pembaca sekaligus mengurangi pembajakan.

"Di tengah maraknya pembajakan, menurut aku semakin banyak aksesnya yang memudahkan biar pembaca di Indonesia semakin terbiasa beli yang legal tapi juga mudah gitu. Sehingga pembajakan ini suatu saat bisa berhenti," kata Shinta dalam video conference, Kamis (23/4/2020).

Senada dengan Shinta, Dhewiberta selaku Manajer Redaksi Bentang Pusataka juga mengungkapkan kegelisahannya akan isu pembajakan. Menurutnya, sering terjadi pembajakan tanpa disadari oleh pembaca. Mereka yang mengunduh file novel berbentuk PDF seringkali membagikan kepada orang lain, padahal itu termasuk jenis pembajakan.

"Kami menghadapi masalah pembajakan. Kwikku menjadi semacam media buat edukasi pembaca muda, sekalipun itu ada di internet, ada yang namanya hak cipta," kata Dhewiberta.

Hadirnya Kwikku juga disambut baik oleh Manajer Falcon Publishing, Rina Wulandari. Menurutnya, ini adalah platform yang ditunggu para pembaca di pelosok yang sulit mendapatkan akses buku.

"Sekarang kan semuanya era digital, ini jadi salah satu platform menarik sebagai salah satu jalur distribusi dan memberikan akses yang lebih mudah untuk pembaca yang tinggalnya di pelosok negeri," ujar Rina.

Selain memudahkan akses untuk para pembaca, Kwikku juga mempermudah penulis untuk menyalurkan bakatnya. Penulis bisa mempublikasikan karyanya di dalam platform ini agar mudah dinikmati pembaca.

"Saya senang karena bertambah lagi media untuk para penulis muda yang ingin menulis, mereka bisa menyalurkan bakatnya dan berkembang tanpa perlu repot lagi. Sekarang kan apa-apa digital," pungkas penulis, Faradita.

 


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X