Ratusan Napi di Papua Ngamuk Minta Dibebaskan, Begini Kronologinya

- Kamis, 23 April 2020 | 10:05 WIB
Ilustrasi narapidana (ANTARA)
Ilustrasi narapidana (ANTARA)

Ratusan narapidana yang mendekam di Lapas Sorong, Papua Barat sempat mengamuk dan meminta dibebaskan melalui program asimilasi. Bagaimana kronologi dan fakta dari kejadian itu?

Kapolres Sorong Kota, Papua Barat, AKBP Ary Nyoto Setiawan membenarkan adanya insiden di lapas itu pada Rabu (22/4/2020) malam. Namun, tidak ada aksi pembakaran lapas seperti kabar yang saat ini sudah beredar.

"Enggak, enggak ada (pembakaran lapas). Cuma ya mereka bakar-bakar itu saja, tetapi kalau fasilitas nggak ada yang dikabar dan fasilitas nggak ada yang rusak," kata AKBP Ary saat dihubungi Indozone, Kamis (23/4/2020).

Ary mengatakan situasi di lapas pada malam itu juga sudah kondusif saat pihaknya bersama TNI melakukan pengamanan di sana. Dia mengamini jika semalam para napi memaksa dibebaskan melalui program asimilasi.

"Tadi malam memang ada kejadian mereka memaksa mau asimilasi tapi sudah kita amankan. Tadi malam sudah kita lakukan pengamanan di situ," ungkap Ary.

Lebih jauh Ary mengatakan, pihaknya juga mendengarkan aspirasi para napi untuk mengetahui apa yang membuat para napi itu mengamuk. Ternyata para napi mengamuk karena takut dengan penularan virus corona.

"Tadi pagi sudah kita negosiasi, sudah disampaikan aspirasinya mereka juga kita terima aspirasinya. Intinya mereka meminta perhatian dari pemerintah daerah terkait kondisi saat ini terkait wabah corona. Mereka minta jaminan apakah kesehatan mereka dijamin," papar Ary.

Pihaknya juga sudah menyampaikan aspirasi para napi itu ke pemerintah daerah. Hasilnya, pada hari ini seluruh napi akan dilakukan pengecekan virus corona untuk menunjukan jika pemerintah menjamin kesehatan para napi di lapas tersebut.

"Tadi kita ke wali kota, saya telepon Pak wali kota untuk menyiapkan rapid tes. Jadi nanti Dinkes ke sini melakukan rapid tes ke mereka, ke para napi dan tahanan di sini," kata Ary.

Rapid tes itu akan berlangsung hari ini di Lapas Sorong. Pihak TNI-Polri juga dikatakannya akan mengawal proses rapid tes tersebut.

Artikel menarik lainnya

Tuai Pro Kontra, Ruangguru Mundur dari Program Kartu Prakerja? 

Ruangguru Disebut Milik Singapura, Belva Devara: Semua Punya Saya!

Dukung PSBB, 5 Stasiun MRT Jakarta Ditutup

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X