Manajemen Garuda Indonesia membantah tudingan Ikatan Awak Kabin Indonesia (IKAGI) yang menyebut bahwa pihak manajemen melakukan kesewenang-wenangan dalam memutuskan pemindahan tugas (Out Base) awak kabin, seperti yang terjadi pada salah satu anggota awak kabin berinisial FA.
VP Awak Kabin Garuda Indonesia, Roni Eka mengatakan, pemindahan FA ke out base memiliki beberapa pertimbangan, diantaranya adalah untuk pemerataan produktivitas kerja awak kabin agar merata di setiap base antara Jakarta, Denpaaar dan Makasar. Selain itu, pemindahan out base juga diperlukan guna mengantisipasi terjadinya force major di Jakarta.
"Misal listrik padam, banjir, demo besar besaran yang memblokir dan menyebabkan terganggunya operational di CGK, maka Garuda masih bisa menerbangkan Cabin Crew dari Base lain," kata Roni Eka kepada Indozone, Senin (9/12).
Roni juga memastikan, seluruh kebijakan yang dilakukan manajemen Garuda telah sesuai dengan ikatan kerja antara manajemen perusahaan dengan awak kabin yang bekerja.
"Jadi semua policy terhadap pemindahan sudah sesuai dengan ikatan kerja antara awak kabin dan perusahaan," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang awak kabin yang mengaku bernama Adel sempat mengeluhkan kebijakan manajemen Garuda Indonesia yang memindahkan dirinya dari base Jakarta ke Makasar yang disebutnya tanpa prosedur yang jelas dan terkesan mengada-ada.
