Kapolda Sulawesi Tengah Bantah Isu Ada Gereja Terbakar di Pembantaian Sigi

- Minggu, 29 November 2020 | 11:21 WIB
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso (tengah). (Antara).
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso (tengah). (Antara).

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso, menegaskan, tidak ada bangunan gereja yang terbakar atau dibakar dalam kejadian pembantaian di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. 

Pernyataan ini sampaikan kepada media yang didampingi Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, dan Wakil Kepala Polda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Hery Santoso, dalam jumpa di Palu, Minggu (29/11/2020) pagi.

“Saya ingin meluruskan bahwa di situ tidak ada gereja yang dibakar,” kata Baso seperti yang dikutip dari Antara.

“Di lokasi TKP ada 50 rumah transmigrasi setempat dan 50 rumah itu ada sembilan yang dihuni tetap kalau yang lainnya kembali,” katanya.

Ia juga menjelaskan bila dari sembilan rumah ini dihuni bukan hanya warga dari satu suku dan agama saja. Ia juga menampik isu tentang simpang siur toleransi yang rusak, bahkan ia meyakini toleransi yang terjalin sangat bagus di lokasi itu.

Ia meminta masyarakat tidak terprovokasi, karena tujuan pelaku melakukan aksinya agar terjadi perpecahan kesatuan, khususnya menjelang Pilkada ini.

Baca Juga: Bikin Heboh! Wanita Seksi Ini Sebut Hotman Paris Sebagai Sugar Daddy, Pamer Lagi 'Ngedate'

Sebelumnya pada Jumat (27/11/2020) lalu, salah satu rumah didatangi sekitar delapan OTK, yang masuk lewat belakang mengambil beras kurang 40 kilogram.

“Setelah itu melakukan penganiayaan tanpa ada pernyataan apa pun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban,” katanya.

“Setelah itu OTK membakar rumah sebanyak kurang lebih enam rumah dan saya sendiri sudah cek langsung ke TKP kemarin dan dari enam rumah ini empat yang terbakar habis dua hanya dapur bagian belakang itu pun bukan rumah inti rumah tambahan beratapkan alang-alang,” katanya.

Baso memastikan pelaku kekerasan menyebabkan korban jiwa di Kabupaten Sigi diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. 

“Dari keterangan saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kita konfirmasi dengan foto-foto, DPO MIT Poso, ada kemiripan,” katanya.

Ia mengatakan saat ini situasi kondusif dan aparat keamanan sudah melakukan trauma healing kepada warga setempat untuk takut terkait kejadian itu. Bahkan, kata dia, saat ini di lokasi telah ditempatkan sejumlah personel aparat keamanan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X