Dianggap Strategis, Kemenperin Jaga Industri Semen Tetap Optimal

- Selasa, 22 September 2020 | 10:33 WIB
Ilustrasi industri semen. (Freepik).
Ilustrasi industri semen. (Freepik).

Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk menjaga iklim dan keberlangsungan usaha sektor industri di dalam negeri, meskipun dalam tekanan dampak pandemi Covid-19. Industri yang turut digenjot karena dianggap strategis adalah industri semen.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Muhammad Khayam mengatakan di industri semen, pandemi Covid-19 membawa dampak pada aspek permintaan pasar yang berkurang sehingga utilisasi di industri semen pada semester I tahun 2020 sekitar 56 persen.

"Pada tahun 2019, kapasitas produksi semen nasional mencapai 110 juta ton per tahun dengan konsumsi dalam negeri sebesar 70 juta ton per tahun. Untuk itu, Kemenperin terus mendorong peningkatan serapan pasar domestik. Apalagi, semen merupakan salah satu komoditas yang strategis bagi Indonesia," kata Khayam di Jakarta.

Industri ini dianggap penting karena menjadi salah satu kebutuhan dan bahan dasar yang dianggap strategis bagi Indonesia dalam pembangunan untuk perumahan, jalan, konstruksi dan sarana lainnya.

"Semen menjadi salah satu kunci kelancaran roda pembangunan nasional khususnya pembangunan sarana fisik yang sangat dibutuhkan guna terciptanya sarana dan prasarana peningkatan ekonomi nasional,” paparnya.

Khayam menyatakan, pihaknya tengah memacu agar industri semen di tanah air dapat memanfaatkan teknologi industri 4.0 sebagai upaya peningkatan daya saing produk semen sehingga tak hanya mendapat pasar domestik tapi lebih jauh bisa melakukan ekspor.

“Manfaat penerapan industri 4.0 antara lain mengoptimalkan proses produksi. Optimalisasi produksi adalah keuntungan bagi perusahaan karena bisa mengarah pada efisiensi sumber daya dan waktu produksi,” jelasnya.

Di samping itu, seiring perkembangan teknologi, pelaku usaha juga dituntut untuk dapat menerapkan konsep industri hijau. Artinya, industri perlu menyelaraskan dengan kelestarian lingkungan hidup serta mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya alam.

“Dalam tahun-tahun mendatang, dalam rangka meningkatkan daya saing di pasar global, modernisasi yang cepat dan proses produksi yang efektif, efisien dan ramah lingkungan akan menjadi titik kunci untuk pengembangan industri nasional,” tukasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X