Pilu Suami Coba Selamatkan Istri saat Gas Elpiji Meledak: Istri, 3 Anak, dan Ayahnya Tewas

- Minggu, 27 September 2020 | 13:36 WIB
Satu keluarga tewas terpanggang terkena ledakan gas elpiji di Pematangsiantar, Sabtu malam (26/9/2020). (Ist)
Satu keluarga tewas terpanggang terkena ledakan gas elpiji di Pematangsiantar, Sabtu malam (26/9/2020). (Ist)

Kisah demi kisah memilukan di balik peristiwa ledakan tabung gas elpiji yang menghanguskan sebuah rumah beserta gudang penyimpanan tabung gas yang berada di bawahnya, yang menewaskan satu keluarga yang terdiri dari kakek, tiga cucu, dan seorang menantu, satu per satu terungkap.

Seperti diketahui, peristiwa tragis menimpa satu keluarga yang terdiri dari kakek, tiga cucu, dan seorang menantu di Kota Pematangsiantar, Sabtu malam (27/9/2020). Mereka tewas terpanggang api yang berasal dari tabung gas elpiji yang meledak di dalam gudang penyimpanan tabung gas, yang berada di lantai satu tempat tinggal mereka, di Jalan Penyabungan, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat.

Selain fakta bahwa si kakek sempat mencoba menyelamatkan cucu-cucunya yang terperangkap di lantai dua, juga kini muncul kesaksian warga yang melihat kalau anak Akong Ameng sempat mencoba menyelamatkan istrinya dengan masuk ke dalam rumah.

Namun sayang, ledakan demi ledakan terus menyusul sehingga pria itu memilih keluar. Di dalam, istrinya, tiga anaknya, serta ayahnya, tewas terpanggang.

Lima korban tewas tersebut adalah Ameng (si kakek), Yanti (menantunya), Clarissa Kie (cucu, 15 tahun), Kenrick Kie (cucu, 12 tahun), Kenjiro Kie (cucu, 6 tahun). Jenazah mereka dibawa ke RSUD dr Djasamen Saragih di Jalan Sutomo.

Dari keterangan warga sekitar, ledakan pertama tabung gas terdengar sekitar pukul 19.40 WIB. Saat ledakan pertama terdengar, api langsung membakar gudang yang berada di lantai satu rumah tersebut. Ketika itu, tiga cucu dan menantu Ameng berada di dalam, terperangkap kobaran api di lantai dua rumah.

Ameng sendiri saat itu berada di luar rumah. Dia sempat menyelamatkan mobilnya yang berada di dalam ruangan yang sama tempat di mana tabung-tabung gas elpiji itu disimpan.

Sesudah mengeluarkan mobilnya, karena tahu bahwa tiga cucu dan menantunya terperangkap di lantai dua, Ameng pun nekat naik ke atas. 

Sesampainya di lantai dua, warga sempat meneriaki Ameng, agar melemparkan cucunya dari lantai dua, yang mana warga siap menampung di bawah. 

"Kong, lemparkan aja cucunya! Kami tampung!" kata sejumlah warga.

Namun, Ameng ragu untuk melemparkan cucunya dan memilih untuk turun melalui tangga.

Nahas, saat hendak turun ke bawah, ledakan kedua terdengar. Bahkan lebih besar dari yang pertama. Warga menunggu Ameng, tiga cucu, dan menantunya keluar, namun mereka tak kunjung keluar. 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X