Temui Polisi yang Dianiaya OTK di Paniai, Kapolda Papua Pertanyakan Motif Pelaku

- Rabu, 20 Mei 2020 | 09:34 WIB
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw temui anggota polisi yang dianiaya OTK di Paniai. (Dok. Humas Polda Papua)
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw temui anggota polisi yang dianiaya OTK di Paniai. (Dok. Humas Polda Papua)

Briptu Kristian Paliling dianiaya oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK) hingga merampas tiga pucuk senjata api milik polisi di Pos Polisi 99, Kabupaten Paniai Papua

Usai menyambangi korban, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw bertanya-tanya mengenai motif para pelaku menganiaya korban hingga merampas senjata api milik Polri tersebut.

Pada Senin (18/5/2020) sore, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw bersama Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Herman Asaribab terbang ke Kabupaten Paniai untuk melihat TKP dan menjenguk Briptu Kristian. 

-
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw temui anggota polisi yang dianiaya OTK di Paniai. (Dok. Humas Polda Papua)

Petinggi TNI-Polri itu ingin melihat langsung kondisi TKP penganiayaan dan perampasan senjata serta kondisi terbaru dari korban.

"Saya datang untuk sekaligus menjenguk anggota kita, saudara Kristian Paliling yang kemarin mengalami kekerasan dari sekelompok masyarakat di Ndeotadi 99 dan kami sudah dari TKP," kata Irjen Paulus dalam keterangannya kepada Indozone, Rabu (20/5/2020).

Dari keterangan Direktur RSUD Nabire, Paulus mengatakan kondisi Briptu Kristian sudah normal. Meski begitu, Paulus melihat masih ada pendarahan-pendarahan yang dialami oleh korban akibat penganiayaan itu.

"Kami perihatin dengan luka yang dialami, karena ada 4-5 titik tadi yang cukup parah seperti leher, punggung, belakang kepala," ungkap Paulus.

-
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw temui anggota polisi yang dianiaya OTK di Paniai. (Dok. Humas Polda Papua)

Paulus bertanya-tanya mengenai motif para pelaku menganiaya anggota Polri serta merampas senjata milik polisi tersebut. Sebab, terlihat luka yang sangat parah diderita oleh korban akibat penganiayaan tersebut.

"Nampaknya penganiayaannya serius sekali, itulah yang menjadi pertanyaan kami. Padahal hubungan mereka ini antara pelaku dengan anggota-anggota dipos ini yang pertama kan jaraknya hanya sebelah rumah, kenapa bisa jadi tindak penganiayaan seperti itu? Apakah ada persoalan personal atau persoalan perseorangan antara pribadi mereka? Tetapi kami yakin tidak," papar Paulus.

Lebih jauh Paulus mengatakan dari keterangan warga di sekitar TKP menyebutkan, tidak ada warga yang berkonflik dengan polisi termasuk dengan korban. Hingga kini, polisi masih terus mengusut kasus tersebut dan memburu para pelaku penganiayaan dan perampasan senjata.

"Dari keterangan warga di TKP rupanya tidak seperti itu. Selama ini hubungannya baik-baik saja, tapi kami akan terus melakukan penyidikan untuk membuktikan akar penyebab atau latar belakang terjadinya kekerasan ini sehingga terjadi perampasan tiga pucuk senjata itu," kata Paulus.

-
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw temui anggota polisi yang dianiaya OTK di Paniai. (Dok. Humas Polda Papua)

Korban sendiri saat ini belum bisa diambil keterangannya karena belum pulih 100 persen. Paulus mengimbau kepada para pelaku untuk menyerahkan diri dan mengembalikan senjata yang dirampas itu.

"Kami memerlukan agar senjata yang dirampas itu bisa dikembalikan atau pelaku bisa menyerahkan diri," tegas Paulus.

Seperi diketahui, seorang polisi yang sedang berjaga di Pos Polisi 99, Kabupaten Paniai dianiaya oleh OTK pada 15 Mei 2020 sekitar pukul 22.23 WIT. Para pelaku juga merampas tiga pucuk senjata api milik polisi berjenis AK 47 satu pucuk dan SS 1 V1 dua pucuk.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X