Ditangkap FBI, Remaja Peretas Twitter Mengaku Tidak Bersalah

- Rabu, 5 Agustus 2020 | 12:06 WIB
Kiri: Graham Clark, pelaku peretas Twitter (Istimewa) / Kanan: Ilustrasi hacking (Unsplash)
Kiri: Graham Clark, pelaku peretas Twitter (Istimewa) / Kanan: Ilustrasi hacking (Unsplash)

Remaja berusia 17 tahun asal Florida yang dituduh sebagai otak peretasan Twitter pada Juli lalu, menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah. Pernyataan tersebut ia sampaikan langsung di hadapan pengadilan, Selasa (4/8/2020).

Dilansir Reuters, di depan hakim Pengadilan Sirkuit di Tampa, remaja bernama Graham Clark menyatakan dia tidak bersalah atas tuduhan 30 kejahatan yang diarahkan kepadanya.

Clark dijadwalkan kembali hadir di pengadilan pada Rabu (5/8/2020), waktu setempat, soal kewajibannya membayar  US$750.000 dan kondisi pembebasan.

Sementara itu, dua orang lainnya, Mason Sheppard (19) asal Inggris Raya dan Nima Fazeli (22) dari Florida dikenakan hukuman sesuai dengan undang-undang federal karena membantu serangan siber tersebut.

Sheppard, alias Chaewon, dituduh melakukan penipuan dan pencucian uang, sementara Nima Fazeli, yang menggunakan nama samaran Rolex, dituduh membantu kejahatan, menurut keterangan Departemen Kehakiman.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X