Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengakui tengah dilema terkait pengembangan rare earth (logam tanah jarang) di Indonesia.
Luhut mengaku pengembangan itu paling banyak dilakukan di Tiongkok. Namun, sentimen mengenai investasi Tiongkok di Indonesia sendiri tidak sepenuhnya baik.
"Ini kita juga dilematis mengenai rare earth ini. Karena rare earth ini kan paling banyak diproduksi di Tiongkok. Amerika sendiri begitu di-banned Tiongkok kelabakan juga. Nah investor yang paling cepat tuh sekarang Tiongkok. Kalau kita semua kasih Tiongkok, tapi bagaimana," katanya.
Luhu juga menilai bahwa pemerintah Indonesia selalu berupaya memelihara keseimbangan untuk mencari investor yang mampu mengembangkan rare earth dari negara lain.
"Apa Amerika mau? Kita coba yang lain (juga)," katanya.
"Kita harus lihat national interest (kepentingan nasional), tidak asal terima saja orang datang investasi. Tidak begitu ceritanya. Ada perhitungan strategi, geopolitik sebelum kita putuskan itu dan berapa banyak yang kita berikan. Tidak akan kita berikan semua," tambahnya.