Ketua MPR RI Minta Masyarakat Aktif Laporkan ke Polisi Jika Ada Kelompok Mencurigakan

- Selasa, 30 Maret 2021 | 12:43 WIB
Bambang Soesatyo. (Instagram/@bambang.soesatyo)
Bambang Soesatyo. (Instagram/@bambang.soesatyo)

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memberikan apresiasi atas cepat Densus 88 Polri yang berhasil mengamankan empat terduga teroris yang terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi dan di Condet, Jakarta Timur.  

Menurutnya, Polri dengan berbagai kekuatan personel yang dimilikinya, bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan berbagai pihak lainnya harus terus mewaspadai sekaligus mencegah berbagai kemungkinan teror di berbagai daerah.

"Terlebih sebentar lagi umat Islam maupun umat Kristiani akan menghadapi dua peristiwa besar, yakni Ramadan dan Paskah. Jangan sampai kejadian teror seperti di Makassar terulang kembali. Selain mengganggu kekhusukan beribadah, juga sangat menganggu kedamaian, persatuan, dan kesatuan bangsa," kata Bambang kepada wartawan, Selasa (30/3/2021).

BACA JUGA: Kutuk Teror Bom, Ali Mochtar Ngabalin: Ulah Penceramah Jadi-jadian Bau Tanah Terkutuk

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini berkata, adanya tindakan teror dengan motif apapun sama sekali tidak dibenarkan oleh ajaran agama manapun dan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. 

Pencegahannya, kata Bamsoet, harus melibatkan seluruh kalangan, termasuk para tokoh dan pemuka agama. Dia meminta masyarakat melaporkan bila ada kelompok yang mencurigakan kepada aparat Kepolisian.

"Masyarakat harus aktif melaporkan berbagai dugaan kegiatan kelompok masyarakat yang mencurigakan kepada aparat kepolisian. Karena pada dasarnya, masyarakat lah yang lebih mengetahui kondisi di lingkungan sekitar mereka,” tuturnya.

“Dari laporan masyarakat, Polri bisa menindaklanjutinya sesuai ketentuan UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme," tambah Bamsoet.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini juga mengecam tindakan teror yang melibatkan remaja. Hal ini sebagaimana yang terjadi di dalam peristiwa teror di depan Gereja Katedral di Makassar beberapa hari lalu. Apalagi berdasarkan BNPT, pelakunya diduga kelahiran tahun 1995 atau berusia 26 tahun.

"Terpaparnya kalangan milenial dengan kelompok teroris merupakan lampu merah bagi masa depan bangsa. Jika tidak segera diantisipasi, bisa merugikan bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi bonus demografi penduduk," urainya.

Agar tak ada lagi masyarakat terpapar radikal, menurut Bamsoet MPR RI akan memasifkan sosialisasi empat pilar kepada berbagai kalangan.

"MPR RI sesuai tugas dan fungsinya akan semakin memasifkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI tersebut kepada berbagai kalangan muda bangsa. Sehingga generasi penerus bangsa bisa kebal terhadap serangan virus ekstrimisme dan radikalisme," tandas Bamsoet.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X