Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Djonny Syafruddin, mengatakan pihaknya menyambut baik kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membuka kembali hiburan bioskop di Jakarta.
Menurutnya, bioskop merupakan unit usaha hiburan yang sejak awal sudah terdampak dan mengalami kerugian akibat Covid-19. Namun kata dia, jumlah bioskop terbanyak yaitu 60% berada di Jakarta.
"Kita pengusaha ikut kebijakan pemerintah. Dan kita siap bantu apa yang pemerintah katakan," kata Djonny saat dihubungi di Jakarta, Jumat (10/7/2020).
Djonny menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih membahas penerapan prokol kesehatan Covid-19 di bioskop. Sisi lain, dia mengaku terdapat juga pembahasan mengenai penyesuaian dari kebijakan yang telah diberikan pemerintah mengenai maksimal kuota penonton adalah 50% atau setengah dari total kapasitas kursi bioskop.
Ia menyebut, salah satu opsi yang dibahas adalah mengenai kenaikan harga tiket bioskop. Hal itu untuk menutupi pemasukan dari adanya kursi yang kosong karena penerapan batas maksimal 50%.
"Nanti kita evaluasi, apakah nanti tiketnya kita naikkan, atau gimana, setelah sebulan kita lihat," ujarnya.
Meski demikian hingga saat ini Djonny menyebut belum mengetahui angka kerugian usaha bioskop akibat Covid-19. Tapi kata dia, dibuka kembalinya bioskop merupakan angin segar untuk usaha bioskop dan juga perusahaan film di Indonesia.
Diketahui Pemprov DKI Jakarta membuka kembali izin operasi bioskop di Jakarta sejak tanggal 6 Juli 2010 lalu. Pembukaan bioskop tersebut dilakukan ditengah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) fase I di Jakarta.
Dengan demikian, pengelola bioskop tetap wajib memberlakukan potokol kesehatan kepada karyawan dan pengunjung. termasuk membatasi jumlah penonton hanya maksimal 50% dari total kapasitas bioskop.
