Ingatkan Insiden FPI Tak Tutupi Kasus Korupsi, Muhammadiyah: Ada Juga Pandemi Korupsi

- Selasa, 8 Desember 2020 | 19:21 WIB
Menteri Sosial Juliari P Batubara berjalan menuju mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Minggu (6/12/2020). (Photo/ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Menteri Sosial Juliari P Batubara berjalan menuju mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Minggu (6/12/2020). (Photo/ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah mengingatkan kepada masyarakat agar insiden tewasnya enam anggota Front Pembela Islam (FPI) tidak menutupi kasus-kasus korupsi yang sedang ditangani.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas, di Jakarta, Selasa (8/12/2020).

"Jangan sampai perkara ini menutup kesadaran kita bersama. Sebab, ada potensi terjadinya kejahatan dalam bentuk lain yaitu korupsi," kata Busyro, dilansir dari Antara, Selasa (8/12/2020).

Lebih lanjut, Busyro juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggantikan Antasari Azhar tersebut mengatakan saat ini kejahatan korupsi makin terstruktur, sistematis dan masif.

"Saat ini tidak hanya pandemi COVID-19 tetapi juga pandemi korupsi," katanya.

Empat menteri yang diproses hukum oleh KPK selama periode Presiden Jokowi menunjukkan korupsi makin tersistem. Artinya, terdapat problem besar yang mesti diselesaikan bersama.

Baca juga: Olimpiade 2024 Paris Fokus pada Kesetaraan Gender, Tokyo Jadi Pagelaran Pertama

"Praktik korupsi adalah musuh bersama," ujar dia.

Menurutnya, persoalan atau penanganan korupsi tidak hanya pekerjaan polisi atau KPK saja. Namun, jauh dari itu melibatkan semua aspek masyarakat tanpa terkecuali.

Maka dari itu, dia mengingatkan masyarakat jangan sampai kejadian tewasnya enam anggota FPI bisa melupakan atau membuat masyarakat lengah sehingga terjadi kejahatan korupsi.

Ia mengatakan semakin hari, upaya mewanti-wanti atau mewaspadai praktik korupsi membutuhkan pencermatan lebih oleh semua elemen masyarakat.

"Ini sebagai bentuk tanggung jawab demokrasi," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X