Kisah Pilu Dua Bayi Lahir di Pengungsian, Padahal Ketuban Ibu Pecah Saat Gempa Mamuju

- Sabtu, 16 Januari 2021 | 19:28 WIB
Bayi dilahirkan di lokasi pengungsi di Galung Utara, Kecamatan Tapalang, Mamuju, Sulawesi Barat. (Ist)
Bayi dilahirkan di lokasi pengungsi di Galung Utara, Kecamatan Tapalang, Mamuju, Sulawesi Barat. (Ist)

Dua bayi dilahirkan dari dua wanita di tengah pengungsian di Mamuju, usai gempa mematikan Mamuju bermagnitudo 6,2 di wilayah terdampak Sulawesi Barat.

Bidan yang membantu persalinan menceritakan perjuangan kedua ibu itu hingga melahirkan usai menyelamatkan diri saat gempa dan mengungsi di kebun warga di Lorong Daala sampai Sombopu Kelurahan Galung Utara Kecamatan Tapalang, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).

Nirwana Nur bidan yang membantu proses persalinan menyebutkan kalau kedua ibu masing-masing Munirwati dan Wati melahirkan dengan selamat.

"Ibu pertama (Munirawati) memang sudah memanggil saya saat sebelum gempa 6,2 (skala richter) itu. Terus saya bangun, tidak lama kemudian terjadi gempa," kata Nirwana Nur seperti yang dihubungi INDOZONE, Sabtu (16/1/2021).

Usai terjadi gempa mematikan itu, dia pun mengungsi bersama keluarganya. Dalam kondisi hujan deras keluarga Munirawati, ibu hamil itu melihat dirinya turut dalam pengungsian.

"Ada keluarganya yang lihat saya di pengungsian. Jadi saya langsung ke sana lagi. Pas saya periksa masih pembukaan satu. Jadi saya tunggui sampai pagi," kata Nirwana.

Ditunggu sampai pagi wanita itu belum juga melahirkan, padahal ketuban sudah pecah saat gempa terjadi.

-
Ibu korban gempa mematikan di Mamuju. (Ist)

 

Nirwana mengatakan kalau saat itu dia tidak membawa perlengkapan medis untuk persalinan hingga dia pulang kembali ke rumah untuk kebutuhan seperlunya.

"Saya pantau terus. Jadi melahirkan (Jumat) jam 10 malam. Padahal sebenarnya ketuban sudah pecah saat gempa. Kondisi ibunya sekarang baik, bayinya juga sehat," bebernya.

Padahal saat itu sang ibu sempat jatuh saat gempa. Bagian belakang di tubuh bagian punggung kesakitan.

Sementara Wati, ibu kedua juga melahirkan dalam pengungsian kemarin malam. Tidak ada kesulitan berarti saat menunggu kelahiran bayi yang kedua di dalam pengungsian ini.

"Ibu yang kedua kemarin malam jam 2 (dini hari). Sebenarnya prosesnya tidak lama melahirkan. Gak lama dia merasa kesakitan langsung melahirkan. Cuma dia plasentannya yang lama (pecah)," kata Nirwana.

Wati usai melahirkan dalam kondisi stabil, begitu juga bayi yang dilahirkan dalam kondisi sehat.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X