Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) langsung menindaklanjuti penemuan kotak hitam (black box) flight data recorder ( FDR) oleh penyelam TNI AL.
Namun, sebelum diunduh, KNKT harus membersihkan FDR terlebih dahulu agar data-data yang tersimpan di dalamnya bisa dibaca dan ditransfer dengan baik.
Dalam video yang diunggah akun resmi KNKT, pertama-tama petugas mengambil modul memori FDR untuk dibersihkan dengan air suling dan alkohol secara terpisah.
Modul juga dibersihkan dengan kuas agar kotoran dari bawah laut tidak menyelip di memori.
"Dibersihkan dari kotoran, terutama garam, karena unit ini pernah terendam di laut. Dibersihkan menggunakan air suling, kemudian dengan air alkohol," ujar Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan, Kapten Nurcahyo Utomo, dalam video tersebut.
Setelah selesai dibersihkan, modul harus dikeringkan dalam dua tahap yang masing-masing menghabiskan waktu 4 jam. Proses pengunduhan data baru bisa dilakukan setelah modul memori itu benar-benar kering.
Proses pengunduhan data tidak jauh berbeda dengan memindahkan data menggunakan card reader.
"Setelah kering, akan dilakukan pengunduhan data dengan menghubungkan unit memori ini dengan FDR yang masih bagus, untuk diunduh datanya," tutur Nurcahyo.
Sebelumnya diberitakan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjelaskan pihaknya membutuhkan waktu sekitar 2-5 hari untuk mengunduh data kotak hitam jenis rekaman data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR) Sriwijaya Air SJ 182.
"Sekali lagi kami mohon doanya terkait pengunduhan data dapat dijalankan dengan lancar. Sekali lagi kami membutuhkan waktu kira-kira 2-5 hari baru bisa mengunduh data," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Jakarta, Selasa (11/1) dikutip dari ANTARA.
