Anak 7 Tahun Tewas Ditembak Militer di Dalam Rumah, Warga Myanmar Marah Besar

- Rabu, 24 Maret 2021 | 16:19 WIB
Gadis berusia 7 tahun Khin Myo Chit Tewas Ditembak oleh Militer di Myanmar.  (REUTERS/Stringer).
Gadis berusia 7 tahun Khin Myo Chit Tewas Ditembak oleh Militer di Myanmar. (REUTERS/Stringer).

Seorang anak berusia tujuh tahun bernama Khin Myo Chit tewas di rumahnya ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan selama penumpasan di Mandalay, Myanmar. Buntut penembakan tersebut, aktivis Myanmar merencanakan lebih banyak protes anti kudeta pada Rabu (24/3/2021), termasuk pemogokan diam-diam dengan banyak bisnis untuk tutup dan seruan kepada orang-orang untuk tinggal di rumah.

Para pengunjuk rasa pro demokrasi juga mengadakan lebih banyak upacara lilin malam termasuk di distrik ibu kota komersial Yangon dan di Thahton di Negara Bagian Mon, seperti yang dikutip dari Reuters.

Upacara lilin malam itu dilakukan setelah staf pada upacara pemakaman di Mandalay mengatakan kepada Reuters pada Selasa (23/3) bahwa seorang anak berusia tujuh tahun telah meninggal karena luka peluru - korban termuda sejauh ini dalam penumpasan terhadap posisi yang menentang kudeta 1 Februari.

Tentara menembak ayahnya tetapi mengenai anak yang duduk di pangkuannya di dalam rumah mereka, kata saudara perempuannya kepada media Myanmar Now.

Baca Juga: Terungkap Wanita Pemandu Lagu yang Tewas Ditikam di Malang, Pelaku Pacarnya Sendiri

-
Ditembak militer Myanmar. (Myanmar Now w)

Dua pria juga tewas di distrik itu, katanya. Namun, pihak militer tidak segera mengomentari insiden tersebut.

Aktivis pro demokrasi mengubah taktik dan berencana untuk mengadakan pemogokan diam-diam pada Rabu.

"Tidak boleh keluar, toko tutup, tidak bekerja. Semua tutup. Hanya untuk satu hari," kata Nobel Aung, seorang ilustrator dan aktivis kepada Reuters.

Unggahan di media sosial menunjukkan berbagai usaha mulai dari transportasi daring hingga apotek yang rencananya akan ditutup.

Junta menghadapi kecaman internasional karena melakukan kudeta yang menghentikan transisi lambat Myanmar menuju demokrasi dan karena penindasan mematikan terhadap protes.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X