Jalankan Protokol Kesehatan, Tokoh Agama Didorong Jadi Teladan Masyarakat

- Senin, 21 Desember 2020 | 18:44 WIB
Calon penumpang pesawat mengantre saat mendaftar untuk mengikuti tes cepat COVID-19 di area Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (20/12/2020). (Photo/ANTARA FOTO/Fauzan)
Calon penumpang pesawat mengantre saat mendaftar untuk mengikuti tes cepat COVID-19 di area Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (20/12/2020). (Photo/ANTARA FOTO/Fauzan)

Sekjen Keuskupan Agung Jakarta Romo Vincentius Adi Prasojo mendorong para tokoh agama untuk memberikan teladan kepada masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan sebagai bagian dari adaptasi kebiasaan baru untuk menghindari infeksi COVID-19.

Dalam diskusi virtual Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta pada Senin (21/12/2020), Romo Adi mengatakan hal itu bisa dilakukan karena dalam masyarakat Indonesia peran tokoh agama sangat penting dan strategis.

"Karena itu tentu diharapkan kesadaran para tokoh agama untuk menjadi yang paling depan, memberi teladan untuk mengusahakan umat dan masyarakat mencapai kehidupan baru yang lebih sehat dan lebih baik," ujarnya, dilansir dari Antara, Senin (21/12/2020).

Romo Adi sendiri menyampaikan rasa optimisnya bahwa umat dan masyarakat masih bisa mengusahakan terus-menerus beradaptasi dengan kebiasaan baru.

Baca juga: Tingkatkan Keamanan dan Ketertiban, Polda Metro Jaya Resmikan CCTV No Blindspot di Jakbar

Gereja terus menjalankan edukasi kepada jemaat dan terus berulang untuk meningkatkan kesadaran untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga sebagai bentuk usaha melindungi orang lain.

"Itu adalah salah satu wujud iman," katanya.

Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Jacklevyn Frits Manuputty juga mengatakan penguatan secara spiritual penting untuk menghadapi berbagai tantangan dan perubahan akibat pandemi COVID-19.

Sikap spiritual itu harus diterjemahkan dalam tindakan etis dalam relasi dengan sesama manusia.

"Kalau kita ingin menjaga dan memelihara kehidupan bagi diri kita sebagai anugerah maka tindakan yang sama harus kita lakukan kepada orang lain di sekitar kita. Tidak bisa kita menyelamatkan diri kita sendiri dan membiarkan orang lain dan terpapar dan celaka," ujar Pendeta Jacklevyn.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X