Tuai Kritikan, Mendikbud Nadiem Akui Belajar Jarak Jauh Berisiko Besar 'Lost Generation'

- Senin, 31 Agustus 2020 | 00:00 WIB
Ilustrasi. (ANTARA)
Ilustrasi. (ANTARA)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim tak menampik bahwa kebijakannya tentang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memiliki risiko besar.

Pengakuan itu dilontarkan Nadiem saat mengisi webinar bertajuk Sistem Pendidikan di Tengah Pandemi COVID-19, Minggu (30/8/2020) malam.

"Ada risiko krisis pembelajaran dan lost generation. Ini risiko yang cukup menyeramkan," kata Nadiem.

Menurut Nadiem, murid dapat kewalahan mengimuti sistem PJJ.

Bahkan, persoalan itu mampu berdampak buruk untuk satu generasi.

Dampak itu, katanya, bakal terasa di masa depan.

"Tapi yang pasti, risiko itu sangat besar. Semua badan riset sekarang menyebut itu juga," ujarnya.

Nadiem melanjutkan, PJJ juga berdampak buruk bagi para murid yang tinggal di daerah tertu. Seperti ketiadaan fasilitas internet.

Dia juga mengakui bahwa keluhan itu bukan hanya datang dari para guru. Namun juga orangtua murid.

"Prioritas kami yang terpenting adalah bagaimana mengembalikan ke sekolah tatap muka seaman mungkin. Itu adalah prioritas kita," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X