LIPI Temukan 'Kecoak Laut Raksasa' Pertama dari Laut dalam Indonesia, Begini Penampakannya

- Rabu, 15 Juli 2020 | 11:17 WIB
Jenis baru krustasea (udang-udangan) Bathynomus raksasa yang pertama dari laut Indonesia. (Dok. Humas LIPI)
Jenis baru krustasea (udang-udangan) Bathynomus raksasa yang pertama dari laut Indonesia. (Dok. Humas LIPI)

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan dan mendeskripsikan "kecoak laut raksasa" atau jenis baru krustasea (udang-udangan) Bathynomus raksasa yang pertama dari laut Indonesia.

Binatang laut tersebut ditemukan di Selat Sunda dan selatan Pulau Jawa pada kedalaman 957-1259 meter di bawah permukaan laut.

"Penemuan jenis baru merupakan capaian besar seorang taksonomis apalagi jenis spektakuler dari sisi ukuran bahkan ekosistem di mana jenis tersebut ditemukan,”  ujar Pelaksana Tugas Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cahyo Rahmadi, Selasa (14/7/2020).

Spesimennya dikoleksi pada kegiatan ekspedisi South Java Deep Sea Biodiversity Expedition (SJADES) yang merupakan ekspedisi LIPI, bersama National University of Singapore dengan koordinator penelitian Dwi Listyo Rahayu dan Peter Ng pada tahun 2018.

Penemuan jenis baru Bathynomus raksasa ini sendiri telah dipublikasikan pada jurnal ZooKeys 8 Juli 2020 dan penemuan ini dinilai menjadi capaian penting keilmuan, khususnya dalam bidang ilmu taksonomi yang relatif sepi peminat.

-
Kecoak laut raksasa (Twitter/@lipiindonesia)

Terkait penemuaan tersebut, menurut Cahyo, masih ada potensi keanekaragaman hayati Indonesia yang masih belum terungkap.

Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI Conni Margaretha Sidabalok menuturkan pemilihan istilah raksasa sebagai nama jenis mengacu pada ukuran tubuh yang masuk dalam kategori besar (giant) dan sangat besar (super giant) yang ukurannya bisa mencapai 15 centimeter di usia dewasa.

Binatang laut itu, kata Conni, menduduki posisi kedua terbesar dari genus Bathynomus. Beberapa penelitian sebelumnya juga pernah menemukan 5 jenis Bathynomus berkategori super giant di Samudera Hindia dan Pasifik.

Dia juga mengatakan bahwa penemuan ini menjadi hal yang sangat penting bagi riset taksonomi krustasea laut dalam, mengingat langkanya riset sejenis di Indonesia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X