Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Habiburokhman mengaku kesal dengan pihak Kepolisian yang tak mengerti aturan Undang-Undang MD3 terkait.
Adapun pemanggilan terhadap Arteria Dahlan ini pasca terlibat cekcok dengan seorang wanita yang mengaku anak Jenderal saat di Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu.
“Sebetulnya pengaturan ini sudah lama sekali, sudah di luar kepala kalau namanya polisi apalagi sekelas kapolres harusnya sudah paham masalah seperti ini. Jadi jangan menambah ruwet dengan tindakan yang tidak tepat. Jadi kami sangat menyesalkan dengan adanya panggilan tersebut,” kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (24/11/2021).
Dia melakukan pemanggilan Anggota Dewan haruslah merujuk pada Pasal 245 ayat 1 UU Nomor 2/2018 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD (MD3) pemanggilan anggota dewan oleh penegak hukum harus lewat izin Presiden RI.
Disisi lain, Habiburokhman menyatakan, ketentuan tersebut sudah disosialisasikan oleh jajaran MKD hampir setiap saat ke Polda-Polda yang ada.
“Ya saya minta, terus terang saya juga kan anggota Komisi III yang begini ini capek. MKD ini sosialisasi ke berbagai Pola hampir tiap bulan harusnya paham yang sepele ini, hal sederhana manggil anggota dewan itu, itu musti lewat presiden,” tegasnya.
Meski demikian, Politisi Gerindra ini berkata dirinya tak akan menegur Kapolres Bandara perihal pemanggilan anggota Dewan. Karena ia mengaku tak mempunyai wewenang.
“Enggak. Kita gak ada kewenangan menegur., tapi melalui media ya kita sama-sama saling mengingatkan lah. Jangan quoate and quoate tidak cermat,” tandasnya.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial menampilkan keributan antara anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan dan ibunya dengan seorang wanita yang mengaku anak jenderal TNI di Bandara Soetta. Polisi sendiri menyebut pihaknya sudah menerima dua laporan terkait kasus ini.
