Astaga! Ali Ngabalin Hina Ketua Muhammadiyah Berotak Sungsang Karena Kritik Pelemahan KPK

- Jumat, 14 Mei 2021 | 11:40 WIB
Kolase foto Ali Mochtar Ngabalin dan Busyro Muqoddas (Antaranews)
Kolase foto Ali Mochtar Ngabalin dan Busyro Muqoddas (Antaranews)

Staf Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin kembali menghina para pengkritik Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai KPK.

Seperti diketahui, 75 pegawai KPK yang selama ini dikenal tanggung memberantas korupsi dibebastugaskan dengan modus tes tersebut.

Melalui akun Twitter @AliNgabalinNew, Kamis (13/5/2021), Ngabalin menyebut Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas berotak sungsang.

Cacian itu dilontar Ngabalin bertepatan pada momen Lebaran.

Busyro diketahui mengkritik upaya pelemahan yang kini dihadapi KPK dan mengungkap bahwa isu radikal dan Taliban di lembaga antirasuah itu sengaja dibangun oleh buzzer bayaran.

"Otak-otak sungsang yg gini merugikan persyarikatan. Muhammadiyah sbg organisasi dakwah&pendidikan ummat yg kuat&berwibawa tercemar oleh manusia prejudice seperti ini. cocoknya mas busro di LSM anti korupsi atau masuk parpol sekalian. rasanya anda tdk cocok mjd pimpinan Muhammadiyah," tulis Ngabalin.

Sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah sekaligus mantan pimpinan KPK Busyro Muqoddas angkat bicara mengenai upaya pelemahan yang kini dihadapi lembaga antirasuah tersebut.

“Isu taliban sama sekali tidak pernah ada. Justru isu itu membuktikan adanya radikalisme politik. Radikalisme yang dilakukan oleh imperium-imperium buzzer yang selalu mengotori perjalanan nilai-nilai keutamaan bangsa,” ujar Busyro dilansir dari situs resmi Muhammadiyah, Minggu (9/5/2021).

Busyro menyoroti Tes Wawasan Kebangsaan yang disebut-sebut sebagai bagian dari misi pelemahan KPK.

Seperti diketahui, terdapat 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos tes tersebut. Padahal, para pegawai itu justru dikenal garang memberantas korupsi. Di antaranya Novel Baswedan.

Isu radikalisme dan Taliban yang dibangun oleh para buzzer, kata Busyro, justru membuktikan adanya radikalisme politik.

Sebab, di antara pegawai KPK yang dinyatakan tak lolos itu, terdapat penganut Kristen dan Hindu.

“Saya ingin menyampaikan menurut berita-berita yang bisa kita baca dari media, dari 75 pegawai yang dinyatakan tidak lulus itu ada delapan pegawai KPK yang itu beragama Nasrani dan beragama Buddha,” ungkap Busyro.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X