Ngebom Gedung Media Asing di Gaza, Israel Klaim Ada Aktivitas Hamas, Tapi Tak Punya Bukti

- Minggu, 16 Mei 2021 | 10:36 WIB
Kantor media Asing dihancurkan Israel di Jalur Gaza. (REUTERS/Mohammed Salem).
Kantor media Asing dihancurkan Israel di Jalur Gaza. (REUTERS/Mohammed Salem).

Gedung al-Jalaa di Jalur Gaza yang menampung kantor media internasional berisi biro Associated Press, termasuk Al Jazeera dihancurkan Israel melalui serangan udara. Pihak Israel mengklaim bahwa gedung tersebut terafliasi dengan Hamas tanpa bukti yang jelas.

Melansir Al Jazeera, Israel mengatakan jet tempurnya menyerang gedung bertingkat tinggi yang menampung aset militer milik intelijen militer dari organisasi teror Hamas.

"Bangunan itu juga menampung kantor-kantor media sipil, yang disembunyikan oleh kelompok teror Hamas dan digunakan sebagai perisai manusia," katanya tanpa memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut.

Presiden dan CEO Associated Press (AP) Gary Pruitt mengatakan tak pernah merasa ada pihak Hamas yang berada di gedung tersebut selama ia bekerja di sana. 

"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa kami telah berada di gedung itu selama sekitar 15 tahun untuk biro kami. Kami jelas tidak merasa Hamas ada di sana," kata Pruitt.

Sementara itu, jurnalis Safwat al-Kahlout dari Al Jazeera, melaporkan ia juga tak pernah merasakan ada hal yang mencurigakan dari tempat gedungnya bekerja. 

“Saya telah bekerja di kantor ini selama lebih dari 10 tahun dan saya tidak pernah melihat sesuatu yang [mencurigakan],” kata Safwat al-Kahlout.

"Saya bahkan bertanya kepada rekan-rekan saya apakah mereka melihat sesuatu yang mencurigakan dan mereka semua menegaskan kepada saya bahwa mereka tidak pernah melihat aspek militer atau bahkan para pejuang keluar masuk," tambahnya.

-
Kantor media Asing dihancurkan Israel di Jalur Gaza. (REUTERS/Mohammed Salem).

Baca Juga: Lakukan Pembunuhan Berencana, Mahasiswa asal Sukabumi Terancam Hukuman Mati

Sebelum menyerang, pihak Israel sempat meminta para penghuninya yang terdiri dari para jurnalis tersebut mengungsi. Ia mengatakan seorang penduduk gedung menerima telepon dari tentara Israel yang memperingatkan serangan yang akan datang sekitar satu jam sebelum itu terjadi.

Al-Kahlout, yang berada di gedung pada saat itu, mengatakan dia dan rekan-rekannya “mulai mengumpulkan sebanyak yang mereka bisa, dari barang-barang pribadi dan peralatan kantor, terutama kamera”.

Kemudian al-Kahlout, yang mengatakan bahwa dia telah bekerja di gedung itu selama 11 tahun dan sering dilaporkan langsung dari atapnya, menyaksikan setidaknya tiga rudal menghantam gedung dan kemudian runtuh.

Pruitt mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya "terkejut dan ngeri" dengan serangan udara Israel.

“Dunia akan tahu lebih sedikit tentang apa yang terjadi di Gaza karena apa yang terjadi hari ini,” kata Pruitt.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X