Freddy Numberi Ingatkan Orang Papua Jangan Terprovokasi Usai Kasus TNI Injak Kepala

- Jumat, 30 Juli 2021 | 11:17 WIB
Kanan: Freddy Numberi (Antara) | Kiri: Dua oknum TNI AU menginjak kepala seorang warga penyandang disabilitas di Merauke, Papua (Istimewa)
Kanan: Freddy Numberi (Antara) | Kiri: Dua oknum TNI AU menginjak kepala seorang warga penyandang disabilitas di Merauke, Papua (Istimewa)

Tokoh Papua yang juga Mantan Menteri Perhubungan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Freddy Numberi mengingatkan masyarakat Papua jangan mudah terprovokasi pasca kasus oknum TNI AU menginjak kepala seorang warga di Merauke, Papua.

"Jangan mau diprovokasi karena peristiwa ini," kata Numberi dilansir Antara, Jumat (30/7).

Numberi berharap masyarakat Papua tetap menjaga suasana kondusif dan tidak terpancing provokasi yang bisa merusak situasi keamanan dan ketertiban.

Dia tak memungkiri bahwa kasus tersebut sangat memilukan karena korban dalam kejadian itu merupakan seorang penyandang disabilitas.

Untuk itu, dia berharap prajurit TNI bisa bersikap dengan baik sebagaimana tujuan awal, yakni pelindung masyarakat, bukan justru sebalikanya.

Senada dengan Numberi, Ketua Forum Komunikasi dan Aspirasi MPR untuk Papua, Yorrys Raweyai berharap peristiwa itu tidak menjadi isu liar dan berkembang di luar konteks.

Masyarakat perlu menjaga suasana stabilitas dan kondusif termasuk di wilayah Papua yang saat ini sedang mengalami eskalasi isu dan persoalan yang meninggi akibat situasi sosial dan politik yang berkembang.

Dia sendiri sangat prihatin dengan kejadian terjadi beberapa waktu lalu karena kecerobohan dua orang oknum militer itu.

Dia menilai peristiwa tersebut bisa menjadi  pembelajaran bahwa setiap warga negara harus memperoleh perlakuan yang sama di hadapan hukum. Bukan hanya warga Merauke tapi setiap warga negara.

Sebelumnya, beredar video di media sosial yang memperlihatkan dua personel TNI AU menginjak kepala seorang warga di Merauke, Papua.

Dalam video tersebut, terlihat salah satu personel TNI AU mengamankan seorang pria dengan cara memitingkan badan ke tanah. Sementara, satu personel lainnya terlihat menginjak kepala pria tersebut dengan sepatunya.

Berdasarkan informasi, kejadian itu terjadi berawal dari saat dua personel TNI tersebut hendak membeli makan di sebuah rumah makan Padang di Merauke pada Senin (29/7).

Lalu di waktu bersamaan, tengah terjadi keributan antara seorang warga dengan pedagang bubur ayam yang berada di dekat rumah makan Padang tersebut. Keributan itu terjadi karena seorang warga tersebut melakukan pemerasan terhadap pedagang bubur ayam dan juga pemilik rumah makan Padang.

Kemudian, dua personel TNI itu mencoba untuk meleraikan keributan yang terjadi. Namun sayangnya, kedua personel tersebut melakukan tindakan yang dinilai sangat berlebihan.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X