Seorang anak perempuan di Chibok, Nigeria telah dibebaskan usai 7 tahun diculik Boko Haram. Boko Haram adalah kelompok pertama yang melakukan penculikan massal anak sekolah di Nigeria, namun kini taktik mereka diikuti kelompok kejahatan lain untuk mendapatkan tebusan.
Dalam serangan terakhir bulan lalu, para penculik membawa paksa anak-anak dari sebuah sekolah asrama di negara bagian Kaduna. Peristiwa itu menjadi aksi penculikan ke-10 di Nigeria bagian utara sejak Desember lalu dengan jumlah sandera mencapai lebih dari 1.000 siswa.
Dikutip dari Reuters, Minggu (8/8), Gubernur negara bagian Borneo, Babagana Zulum mengatakan, anak tersebut adalah 1 diantara 200 lebih siswi lainnya di sebuah sekolah menengah pertama yang diculik kelompok militan tersebut pada suatu malam, April 2014.
Siswi yang diculik Boko Haram awalnya sebanyak 270 anak, namun 82 di antaranya dibebaskan pada 2017 setelah proses mediasi. Peristiwa itu menyulut kemarahan dunia internasional hingga kampanye bertagar #bringbackourgirls turut viral di media sosial.
Zulum menyebut, gadis itu dan orang yang menikahinya selama masa sandera, telah menyerahkan diri ke militer 10 hari yang lalu. Zulum mengatakan pihak berwenang berusaha mengidentifikasi anak itu dan menghubungi orang tuanya.
Sebelumnya, 24 anak sudah dibebaskan atau ditemukan. Beberapa di antaranya melarikan diri atau diselamatkan, namun sekitar 113 anak lagi diyakini masih disandera oleh kelompok militan itu.
Zulum mengatakan pertemuan kembali sang anak dengan orang tuanya meningkatkan harapan bahwa anak-anak lain akan ditemukan. Dia mengatakan anak tersebut akan mendapat perawatan psikologis dan medis dalam program rehabilitasi pemerintah.
