Penembakan warga kulit hitam oleh polisi Amerika Serikat terulang kembali. Seorang pria kulit hitam bernama Daunte Wright (20) ditembak mati oleh polisi di Brooklyn Center, Minnesota, AS.
Penembakan ini membuat kerusuhan pecah dengan ratusan warga berdemo menuntut keadilan untuk Daunte Wright. Terjadi demo besar di Negara Bagian Minnesota dan beberapa wilayah di Amerika Serikat.
Namun, menurut polisi itu adalah tindakan yang tidak disengaja. Pada Minggu (11/4/2021), Wright dihentikan karena pelanggaran lalu lintas.
Menurut keterangan polisi, Wright kala itu berusaha kabur. Polisi pun melakukan tindakan pencegahan. Sayangnya, anggota polisi salah menarik senjata.
Dilansir BBC, Kepala Polisi Tim Gannon mengatakan seharusnya anak buahnya mengeluarkan taser atau pistol kejut.
Namun, dia malah mengeluarkan pistol dengan peluru tajam yang langsung menghujam tubuh Wright. Pernyataan Gannon dibuktikan dengan rekaman video dari kamera di seragam salah satu petugas.
Ketika seorang polisi wanita mendekati rekannya yang berusaha memborgol Wright, pria itu berusaha kabur dan petugas langsung berteriak "setrum, setrum, setrum."
Polisi wanita ini berniat mengeluarkan taser, namun ternyata menembakkan senjata api dan menewaskan Wright di kursi mobil.
"Sial, aku baru saja menembaknya," kata polisi wanita tersebut.
Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh keluarga Wright. Mereka menegaskan Wright adalah ayah yang baik dan tidak habis pikir Wright sampai dianggap ancaman berbahaya.
"Hati saya hancur berkeping-keping, saya sangat merindukannya," kata ibu Wright, Katie, dilansir Reuters.
"Dia hidup saya, dia anak saya, saya tidak bisa kembali mendapatkannya. Cuma karena kesalahan? Atau karena kecelakaan?" ujarnya.
