Pelecehan seksual terjadi di mana saja, sebagian besar dari kita tahu bahwa menyalahkan korban bukanlah cara yang tepat.
Namun, sebuah artikel di portal resmi MyHealth di bawah Kementerian Kesehatan Malaysia yang berjudul 'Dampak Emosional pada Korban Pelecehan Seksual' viral di media sosial.
Dikutip dari World of Buzz, artikel tersebut membahas pelecehan seksual yang mungkin merupakan hal yang baik untuk meningkatkan kesadaran akan masalah yang sangat nyata di masyarakat.
Tapi, mereka menyebutkan daya tarik fisik, kepribadian yang menawan, dan bentuk tubuh yang seksi menjadi faktor penyebab terjadinya pelecehan seksual.
This wtf piece has no business being on a health website, much less @KKMPutrajaya. Please delete the article.
Men engage in sexual harassment by abusing their power over women, especially in the workplace. It has nothing to do with the way women dress. https://t.co/jZEah6o8Ec pic.twitter.com/Lo9J9dSPrd— Boo Su-Lyn (@boosulyn) April 12, 2021
“Bentuk tubuh seksi dan menarik adalah impian setiap manusia khususnya wanita. Dengan anugerah Tuhan yang sangat berharga, seringkali kita lupa bahwa hal itu juga mengundang masalah seperti pelecehan seksual,” bunyi dari artikel tersebut.
“Selain itu, gaya pakaian yang tidak sesuai juga menyebabkan pelecehan seksual. Wanita atau gadis berdandan dengan cara yang sangat seksi hanya untuk memperlihatkan bagian tubuh mereka dengan asumsi bahwa itu indah dan seksi di mata orang lain."
“Ya, itu seksi dan indah namun mereka lupa bahwa hal itu secara tidak langsung mengarah pada pelecehan seksual karena lawan jenis tergoda untuk melakukannya.”
Menurut artikel tersebut pelecehan seksual bisa diatasi dengan langkah-langkah berikut:
Seorang wanita yang bekerja sendiri harus menghindari bekerja lembur, jika tidak, dia harus membawa pulang tugas yang belum selesai. Jika itu tidak memungkinkan, dia harus memberi tahu teman dan keluarganya tentang keberadaannya.
Berpakaian tidak senonoh dan tidak pantas membawa bahaya bagi diri sendiri.
I have been alerted about this article. This is absolutely wrong. @KKMPutrajaya must remove this - https://t.co/cIOI6y0Wd4 @DrAmarMOH @DrDzul @leeboonchye pic.twitter.com/8zXLzX6iW0
— Hannah Yeoh (@hannahyeoh) April 12, 2021
Itulah beberapa poin yang menonjol dari artikel tersebut. Di Twitter, netizen mengecam artikel tersebut.
Artikel tersebut terakhir ditinjau pada tahun 2016 dan pada tanggal 13 Maret, artikel tersebut sudah dihapus tanpa ada pernyataan yang dikeluarkan.