Mantan dosen Ilmu Filsafat Universitas Indonesia, Rocky Gerung, mengomentari tentang baliho bertuliskan buy 1 get free 1 (seporsi Mie Ramen) kecuali presiden Jokowi, yang dipasang di sebuah warung mie ramen, Kabupaten Garut. Ia katakan, hal itu sebagai upaya untuk memahami kondisi saat ini.
"Karena, Demonstrasi dilarang, upaya untuk memanfaatkan chanel YouTube yang kritis mulai diganggu. Maka orang pakai cara lain, yaitu memanfaatkan baliho," ucapnya di kanal YouTube miliknya, seperti yang dikutip Indozone, Selasa, (27/7).
Menurutnya, baliho-baliho juga merupakan sarang informasi. Namun, dengan banyaknya masyarakat memasang baliho-baliho yang bermuatan sinis terhadap kekuasaan. Maka, banyak juga yang tersingung.
"Yaudalah itu biasa lah, keadaan di mana orang yang ingin menyalurkan pikirannya yang terhalang oleh saluran-saluran resmi," pungkasnya.
Di sisi lain, Rocky Gerung juga singung terkait baliho Puan Maharani yang dicoret-coret oleh warga di Jawa Timur. Ia menilai aksi vandalisme coretan di baliho Puan Maharani, karena ada konteks yang buruk terhadap Puan.
"Tapi kalau di situ dituliskan "dukung Jokowi" yang ditulis gedek-gedek, itu pasti tidak dianggap vandalisme itu, " katanya sambil tertawa.
Jadi, pemerintah harus terima fakta, bahwa semua orang bias mengeluarkan opini. Menurutnya, aksi vandalisme itu dipicu karena poster Ketua DPP PDIP itu terlalu masif, jadi orang-orang mulai iseng.
"Jadi tak perlu aksi itu disebut vandalisme tetapi isengnisme," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, baliho yang dipasang warung mie ramen tersebut telah menggegerkan warganet, khususnya warga Garut, setelah viral dan tersebar di media sosial dan aplikasi perpesanan WhatsApp.
Begitu juga atas aksi vandalisme terhadap baliho Puan Maharani di Jawa Timur, yang akan ditempuh dengan langkan hukum atau dilaporkan ke pihak kepolisian oleh kader-kader PDIP Jatim.
Artikel Menarik Lainnya:
- PPKM Level 4 Diperpanjang, Rocky Gerung Kritisi Kebijakan yang Kacau di Istana
- Cerita Pilu Pedagang yang Pasrah Saat PPKM Darurat Hingga Kibarkan Bendera Putih
- Beredar Video Demontrasi 24 Juli 2021 Secara Anarkis, Polisi: Itu Hoax
