Unggah Foto 'Mural Is Dead', Ridwan Kamil Ingatkan Pelaku Mural Tak Baper

- Rabu, 1 September 2021 | 13:49 WIB
Foto mural is dead yang diunggah Ridwan Kamil. (Instagram/@ridwankamil)
Foto mural is dead yang diunggah Ridwan Kamil. (Instagram/@ridwankamil)

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ikut menyoroti mural yang belakangan ini menjadi polemik. Melalui Instagram-nya, Ridwan Kamil mengunggah foto mural dengan tulisan 'mural is dead' dan memberikan pandangannya mengenai mengenai batasan pembuatan mural.

"MURAL IS DEAD? Kita ini harus berdialog, dalam merumuskan “batas”.
Batasan mana yang boleh dan pantas, mana yang tidak boleh dan tidak pantas. Di dunia digital pun, tidak semua dari kita paham, mana itu “kritik” argumentatif mana itu buli/hinaan," kata Ridwan Kamil, dikutip dari Instagram-nya, Rabu (1/8/2021).

Ridwan Kamil berpendapat bahwa mural yang berisi kritikan sampai saat ini masih berada di ruang abu-abu atau masih tidak jelas bagaimana aturannya. Hal inilah yang menjadi sorotan sang gubernur.

"Seperti lalu lintas kita pun dibatasi di lampu setopan, kebebasan ekspresi pun dibatasi, oleh nilai kesepakatan budaya dan kearifan lokal. Itulah kenapa isu mural kritik kelihatannya hari ini masih berada di ruang abu-abu," ujarnya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Ridwan Kamil (@ridwankamil)

Baca juga: Mural Dihapus, Warga Bentangkan Spanduk Kritik 'Pandemi Belum Usai, 2024 Sudah Dimulai'

Menurutnya, bila belum ada kesepahaman, maka tafsir boleh atau tidak bolehnya akan selalu menyertai perjalanan dialektika "ini kritikan atau hinaan" dalam demokrasi Indonesia.

Ridwan mengungkapkan bahwa dalam perspektifnya, mural merupakan seni ruang publik yang temporer. Namun, pelaku mural juga harus paham dan jangan baper atau terbawa perasaan bila suatu hari karyanya akan hilang. Apalagi jika mural tersebut dibuat tanpa seizin pemilik tembok. Ridwan membuka dialog untuk polemik mural.

"Pelaku mural juga harus paham dan jangan baper, karena karyanya suatu hari akan hilang. Apalagi tanpa ijin pemilik tembok. Bisa pudar tersapu hujan, dihapus aparat ataupun hilang ditimpa pemural lainnya. Mari berdialog," tutup Ridwan Kamil.

Sejumlah netizen pun kemudian memberikan pendapatnya di kolom komentar Ridwan Kamil.

"Iaa yang saya heran tapi pak kalau mural dijalanan yg memang ada seninya itu ada yg dibiarkan, tapi kalau mural yg jatohnya mengkritik jadinya dihilangkan, itu yg masyarakat lihat si pak," kata @rnldfr.

"Bukan muralnya yg "salah" tapi isinya yang terkadang terlalu blak-blakan.. Bukankah berkarya ada etika dan nilainya.. Berikan mural yang memotivasi bukan ejekan atau hal negatif lainnya," kata @eckoboenksoe.

"Kecuali mural pujian, tetap harus djpertahankan untuk menjaga elektabilitas," kata @edhys39.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X