Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menceritakan kisah unik Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno yang hanya sekali naik kuda. Itu pun dia menaiki kuda jinak.
Rupanya Bung Karno takut menaiki kuda, sehingga meminta dicarikan kuda yang jinak.
"Saya dengar ceritanya dari ibu saya (Fatmawati Soekarno), waktu itu sangat panik. Karena seperti apa yang dikatakan, (Bung Karno) tidak tahu bagaimana menunggang kuda," kata Megawati, dikutip dari Antara, Senin (7/6/2021).
"Saya tidak dapat membayangkan mendengar cerita ibu saya itu, bagaimana seorang panglima tertinggi kudanya itu jinak. Tentunya, seharusnya (kudanya) garang ya," ujar Megawati.
Setelah akhirnya Presiden Soekarno bisa menunggangi kuda tersebut, beliau langsung melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan prajurit TNI pada peringatan ulang tahun angkatan perang republik.
"Disebut Angkatan Perang pada waktu itu dan sekarang menjadi Tentara Nasional Indonesia," kata Megawati.
Menhan Prabowo menimpali bahwa Bung Karno berlatih menunggangi kuda tersebut selama tiga hari, sehingga bisa menjadi inspektur upacara peringatan hari ulang tahun pertama di tahun 1946 itu.
"Kita tahu sejarah, bahwa Bung Karno jarang naik kuda, tetapi karena beliau sadar peran beliau sebagai panglima tertinggi akhirnya beliau latihan hanya 3 hari dan kemudian bersedia menjadi inspektur upacara di atas kuda," terang Prabowo.
Momen ini kemudian diabadikan lewat patung Bung Karno menunggang kuda yang ada di lingkungan Kementerian Pertahanan
"Patung ini adalah ketika Presiden Sukarno sebagai panglima tertinggi kita yang pertama pada hari Angkatan Perang pertama yaitu 5 Oktober 1946 di Yogyakarta menjadi inspektur upacara," ucap Prabowo.
"Di mana untuk pertama kali Republik Indonesia menunjukan memiliki angkatan perang yang siap untuk mempertahankan kemerdekaan," pungkasnya.
