Megawati Jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN, PKS Pesimis Konsolidasi Kelembagaan Berjalan Baik

- Kamis, 14 Oktober 2021 | 11:36 WIB
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dilantik jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN di Istana Negara. (ANTARA FOTO/Setpres Lukas)
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dilantik jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN di Istana Negara. (ANTARA FOTO/Setpres Lukas)

Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS Mulyanto memandang pelantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) oleh Presiden Joko Widodo, membuka politisasi di dunia riset nasional.

Menurut dia, sepanjang sejarah pembangunan riset di Indonesia, saat ini adalah titik yang krusial dalam kaitannya dengan intervensi ideologi-politik di dunia riset dan inovasi. Hal ini tercermin dari ditetapkannya Ketua Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) secara ex-officio sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN.

"Dengan kondisi ini, menurut saya, terbuka lebar peluang politisasi riset. Apalagi Ketua Dewan pengarah BRIN memiliki kewenangan yang lumayan besar, termasuk membentuk satuan tugas khusus," ujar Mulyanto kepada wartawan, Kamis (14/10/2021).

Mulyanto menjelaskan, para ahli sebelumnya sudah minta Presiden Jokowi agar meninjau ulang kebijakan menjadikan Anggota Dewan Pengarah BPIP secara ex-officio sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN. Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan politisasi riset di dalam BRIN.

"Ternyata Presiden Joko Widodo tidak memperhatikan masukan para ahli tersebut dan tetap melantik Ketua Dewan Pengarah BRIN dari Dewan Pengarah BPIP,” jelas Mulyanto.

Karena itu dia memandang pemerintah seolah memaksakan diri agar pelantikan tersebut tetap terlaksana. Karena pembangunan riset dan inovasi terpaut jauh dengan BPIP.

Mulyanto menambahkan, jurnal sains terkenal Nature, dalam editorial tanggal 8/9/2021 menulis kekhawatiran intervensi politik dalam BRIN, sebagai lembaga baru terpusat (super agency) dengan reorganisasi yang ambisius, namun tidak jelas rencana kinerjanya. Peringkat inovasi Indonesia dalam laporan Global Innovation Index tahun 2021 (GII) semakin merosot. 

Selain itu tugas-fungsi BRIN yang campur aduk sebagai pelaksana sekaligus sebagai penetap kebijakan riset dan inovasi, bahkan juga menjalankan fungsi penyelenggaraan ketenaganukliran (ex BATAN) serta keantariksaan (ex LAPAN).

"Dengan masalah yang besar dan mendasar itu saya pesimis konsolidasi kelembagaan ini berjalan baik," tutup Mulyanto.

Sebelumnya diwartakan, Presiden Jokowi resmi melantik Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Pelantikan dilaksanakan di Istana Negara, Rabu (13/10/2021). Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 45 tahun 2021 yang ditetapkan pada 12 Oktober 2021.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X