Gedung Putih Ancam Rusia Bila Aktivis Alexei Navalny Mati di Penjara

- Senin, 19 April 2021 | 13:29 WIB
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny menghadiri sidang, yang mempertimbangkan banding atas keputusan pengadilan sebelumnya untuk mengubah hukuman yang ditangguhkan menjadi hukuman penjara sebenarnya, di Moskow, Rusia, Sabtu (20/2/2021), dalam gambar yang
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny menghadiri sidang, yang mempertimbangkan banding atas keputusan pengadilan sebelumnya untuk mengubah hukuman yang ditangguhkan menjadi hukuman penjara sebenarnya, di Moskow, Rusia, Sabtu (20/2/2021), dalam gambar yang

Aktivis penentang Presiden Rusia Vladimir Putin, Alexei Navalny mulai sakit-sakitan saat berada dalam penjara karena mogok makan. Kondisinya tersebut menjadi perhatian dunia internasional termasuk Amerika Serikat yang mengatakan akan ada konsekuensi bila Navalny meninggal di penjara.

Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, pada Minggu (18/4/2021) mengatakan di program CNN "State of the Union" bahwa pemerintah Amerika Serikat telah mengatakan kepada Rusia bahwa "bakal ada konsekuensi" jika kritikus Kremlin Alexei Navalny mati di penjara.

"Kami telah berkomunikasi dengan pemerintah Rusia bahwa apa yang terjadi dengan Tuan Navalny selama di penjara adalah tanggung jawab mereka dan mereka akan dimintai pertanggungjawabannya oleh masyarakat internasional," kata Suvillan kepada CNN, seperti yang dikutip dari Antara.

Baca Juga: Ternyata Jozeph Paul Zhang di Jerman, Bukan di Hong Kong, Polisi Kejar Sampai Dapat

"Dalam langkah spesifik yang akan kami tempuh, kami sedang mempertimbangkan berbagai tindakan yang akan kami terapkan dan saya tidak akan membocorkannya saat ini kepada publik, tetapi kami telah berkomunikasi bahwa bakal ada konsekuensi jika Tuan Navalny meninggal," lanjutnya.

Reuters sebelumnya melansir bahwa Navalny, 44 tahun, sedang mengalami peningkatan kemungkinan gagal ginjal dan penglihatannya kian buruk usai melakukan aksi mogok makan selama lebih dari dua bulan.

Penentang utama Presiden Rusia Vladimir Putin itu mulai menolak makanan pada 31 Maret sebagai bentuk protes atas minimnya pengobatan medis yang sesuai untuk kaki dan nyeri punggung yang dideritanya.

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X