Viral Fenomena Matahari Diselimuti Cincin di Singkawang Kalbar, Begini Penjelasan BMKG

- Sabtu, 19 Februari 2022 | 16:52 WIB
Matahari bercincin di Kota Singkawang, Kalbar. (Instagram/@info_bmkg_kalbar)
Matahari bercincin di Kota Singkawang, Kalbar. (Instagram/@info_bmkg_kalbar)

Sebuah video viral memperlihatkan matahari dengan bentuk yang tidak lazim. Matahari yang terlihat di Kota Singkawang, Kalimantan Barat itu memiliki cincin yang mengelilinginya.

Fenomena unik itu terjadi pada Jumat (18/2/2022) sekitar pukul 11.30 WIB. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalbar menjelaskan bahwa fenomena tersebut biasa disebut dengan nama “halo. Kata “halo” berasal dari bahasa yunani yang berarti “Lingkaran cahaya”. 

“Fenomena ini merupakan fenomena optis. Lingkaran cahaya tersebut dapat terjadi di sekitar matahari, bulan, dan kadang-kadang terjadi pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan. Fenomena ini cukup sering terjadi dan tidak membahayakan jika disaksikan dengan mata secara langsung,” jelas BMKG Kalbar dalam akun Instagram-nya @info_bmkg_kalbar.

BMKG Kalbar menjelaskan bahwa lingkaran cahaya pada siang hari terjadi di sekitar matahari atau pada malam hari di sekitar bulan. 

Lingkaran cahaya pada siang hari dapat terjadi karena adanya pembiasan sinar matahari oleh awan tinggi jenis cirrus yang ketinggiannya sekitar 10 km di atas permukaan bumi.

Baca juga: Indonesia Pelajari Dokumen untuk Maknai Permintaan Maaf Pemerintah Belanda

“Cukup tingginya posisi awan cirrus tersebut, sehingga partikel awan cirrus dapat berupa kristal-kristal es. Pada kondisi cuaca cerah dan terdapatnya awan cirrus dengan material kristal es inilah biasa “halo” terjadi. 

Pada beberapa sumber disebutkan radius “halo” dapat mencapai sekitar 300 km, sehingga fenomena “halo” ini dalam satu waktu dapat disaksikan pada wilayah yang cukup luas. 

Durasi terjadinya dapat berlangsung hingga lebih dari 1 jam, tergantung kondisi atmosfernya.

“Kondisi cuaca menjelang siang hari (Jumat) tadi di sekitar Kabupaten Mempawah hingga Singkawang terpantau pada radar cuaca tidak terdapat awan penghujan, namun kondisi atmosfer cukup lembab,” papar BMKG Kalbar. 

“Fenomena “halo” ini juga tidak menggambarkan kecenderungan potensi cuaca hingga beberapa hari ke depan, karena kondisi cuaca di suatu wilayah banyak faktor atmosfer yang mempengaruhinya,” lanjutnya.

 

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X