Kemendag Pastikan Bahan Pokok Aman Jelang Natal dan Tahun Baru 2022

- Senin, 15 November 2021 | 15:52 WIB
Pedagang menyusun minyak goreng curah yang telah dibungkus di pasar raya Padang, Sumatera Barat, Rabu (10/11/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/Lmo/hp.
Pedagang menyusun minyak goreng curah yang telah dibungkus di pasar raya Padang, Sumatera Barat, Rabu (10/11/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/Lmo/hp.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjamin pasokan tiga komoditas pokok, minyak goreng, cabai merah, dan kedelai, tidak terganggu menjelang perayaan Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Menteri Perdagangan M Lutfi mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan 34 kepala dinas perindustrian dan perdagangan untuk memastikan stok kebutuhan barang pokok dan penting menjelang Natal dan Tahun Baru.

"Kami memastikan stok dan harganya terjangkau," kata Lutfi usai Rapat Koordinasi Nasional Stabilisasi Harga dan Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok di Bandung, Jawa Barat, Senin (15/11/2021).

Dia menjelaskan, sejumlah harga bahan pokok terpengaruh oleh kondisi iklim seperti cabai. Musim penghujan yang terjadi membuat harganya di pasaran saat ini mengalami kenaikan sebesar 15 persen. Dari laporan yang diterima, Lutfi mengatakan ketersediaan pasokan cabai aman hingga 1,5 bulan untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru 2022.

Selain itu, komoditas seperti  minyak goreng dan kedelai dipengaruhi kondisi global. Dengan demikian, kenaikan minyak goreng yang saat ini terjadi merupakan hal wajar di tengah kenaikan harga minyak mentah sawit atau  crude palm oil (CPO) dunia.

"Minyak goreng sekarang ini sudah mencapai level Rp16.000 sampai Rp17.000 untuk kemasan sederhana, karena harga CPO," ujarnya.

Selain minyak goreng, Mendag menyebut komoditas lain yang mengalami kenaikan adalah telur ayam ras. Komoditas yang sebelumnya mengalami penurunan, kini harganya kembali naik. Meski demikian, Lutfi menyebut kenaikannya masih wajar mengingat ongkos dari peternak telur mencapai Rp19.000 hingga Rp21.000.

"Sehingga harga yang wajar Rp24.000, jadi kita mesti memaklumi bahwa kita harus hidup berdampingan dan kita harus memproteksi petani telur ini," katanya.

Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI Oka Nurwan mengatakan kenaikan harga minyak goreng paling tinggi ada di komoditas minyak curah, dibanding minyak goreng kemasan yang bisa tahan satu tahun.

"Karena umurnya sangat pendek, itu tergantung dengan CPO internasional, jadi harganya tergantung," ujarnya.

Menurut Oka, operasi pasar dengan distribusi 11 juta liter minyak goreng dengan harga Rp14.000, akan diriingi oleh edukasi pada publik bahwa kenaikan CPO internasional berpengaruh pada harga minyak curah.

Kebutuhan minyak goreng di Indonesia per bulan mencapai 410.000 ton per bulan yang diserap untuk minyak goreng kemasan, curah rumah tangga dan industri.

Artikel Menarik Lainnya :

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X