Setelah berbulan-bulan masuk daftar pencarian orang (DPO), Amri Tanjung (21) anak anggota DPRD Bekasi yang dijadikan tersangka pemerkosaan dan jual gadis di bawah umur, akhirnya menyerahkan diri ke polisi.
Saat diekspos oleh pihak kepolisian Polres Metro Bekasi Kota, Amri Tanjung mengenakan baju tahanan warna kuning dan menggunakan masker.
Dengan wajah tertunduk, Amri menceritakan perbuatannya. Dia blak-blakan mengakui hubungan intimnya dengan korban selama tinggal di kos-kosan.
“Saya dengan dia terlalu dekat, mungkin korban menganggap saya sebagai pacarnya. Tapi hubungannya emang udah saling sayang-sayangan saya dengan dia,” kata Amri, kepada wartawan, Jumat (21/5/2021).
Pelaku membantah kalau dirinya telah melakukan upaya paksa hubungan intim terhadap korban PU (15) dan menegaskan kalau hubungan yang mereka jalin atas dasar suka sama suka.
Amri menyebutkan kalau orangtua korban sudah mengetahui hubungan terlarang antara dirinya dan korban. Dia mengklaim sudah mengenal orangtuanya dan mengaku dekat.
“Soal tinggal bareng di kos, orangtuanya juga tau. Merka pernah menjemputnya di kosan," katanya.
Pelaku juga menyebutkan kalau rumah korban tidak jauh dari tempat kosannya tinggal.
“Dan rumah nya korban juga engga jauh dari kosan saya dan saya juga akrab dengan orang tua korban,” sebut Amri.
Diketahui Amri menyerahkan diri ke pihak kepolisian setelah diserahkan oleh orangtuanya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dia dijemput oleh pihak keluarga di tempat persembunyiannya di rumah teman Cicaheum, Bandung.
Saat Amri Tanjung melarikan diri, pihak kepolisian mengaku kesulitan mengendus keberadaan korban. Sejak kasus itu dilaporkan pelaku sudah melarikan diri dan tidak berada di rumah orangtuanya.
Setelah banyak kritik penanganan kasus ini lamban dan banyak dimuat dalam media, barulah Amri Tanjung keluar dari persembunyiannya.
